Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bertandang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menemui Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Rabu (12/8/2020).
"Saya bersilaturahmi mohon doa restu dalam menghadapi tugas-tugas berat," kata Nadiem.
Baca Juga
Nadiem juga mengutarakan keinginannya untuk bekerja sama dengan NU. Sebab, dengan kerja sama erat, NU dapat ikut mengevaluasi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan Kemendikbud secara efektif demi kemaslahatan bersama.
Advertisement
"Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari PBNU dan doa restu Rais Aam, semoga Program Organisasi Penggerak (POP) dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang lebih baik lagi," kata Nadiem.
Pihaknya telah memutuskan untuk memulai pelaksanaan POP pada Januari 2021 agar lebih leluasa sehingga hasilnya maksimal.
Nadiem, juga menjelaskan garis besar reformasi pendidikan yang sedang diolah kementeriannya, seperti gagasan tentang pendidikan merdeka dan sejumlah penjabarannya.
NU Harus Bekerja Sama
Sementara itu, Miftakhul Akhyar menyatakan, NU wajib terus bekerja sama erat dengan Kemendikbud karena menyangkut masa depan anak-anak dan masa depan bangsa.
"NU wajib terus melibatkan diri dan menyertai program-program Kemendikbud, lebih-lebih lagi dalam upaya-upaya perbaikan dan pembaharuan, termasuk Program Organisasi Penggerak (POP),” ujarnya.
"Apapun yang baik harus kita terima dan adopsi. Karena hikmah, yaitu ilmu dan gagasan-gagasan yang baik dan mulia, diibaratkan barang yang tercecer bagi orang beriman. Dimana pun kita menemukannya, kita harus mengambilnya”, pungkas Rais Aam.
Advertisement