PDIP Soal KAMI: Abaikan Protokol Kesehatan, Bagaimana Selamatkan Rakyat

PDIP menyinggung deklarasi KAMI yang tak menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Dipandang hanya ada aksi politik semata di sana.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2020, 19:58 WIB
Deklarasi KAMI Abaikan Protokol Kesehatan
Deklarator membacakan hasil maklumat deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Dalam deklarasi ini sejumlah tokoh hadir dan ikut menjadi deklarator maklumat menyelamatkan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah tokoh hari ini mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Deklarasi ini berlangsung di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Selain jargonnya yang disorot, banyak dipandang deklarasi tersebut tak sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Salah satunya dari PDIP, yang menyinggung, dalam deklarasi tersebut tak diberlakukannya protokol kesehatan Covid-19. Disebut, apa yang terjadi hanya ada aksi politik semata.

"Jadi di situ yang ada hanya aksi politik. Jangankan menyelamatkan Indonesia, menjaga disiplin deklarasi dengan mematuhi protokol Covid-19 saja tidak bisa. Bandingkan dengan upacara HUT Kemerdekaan RI oleh DPP PDI Perjuangan di Lapangan Banteng, yang sangat tertib dan berdisiplin," kata Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito, dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).

Dia menuturkan, rakyat kini semakin cerdas. Sehingga tahu mana pemimpin yang bekerja keras untuk negeri, mana yang tidak. Karenanya, Wanto memandang koalisi tersebut barisan sakit hati.

"Rakyat bisa membedakan yang mana yang niat jadi pemimpin tapi nyatanya hanya mengejar mimpi. Kami meragukan maksud deklarator KAMI, kecuali hanya sebagai representasi mewakili barisan sakit hati," kata Wanto.

Dia memandang, tokoh-tokoh dalam koalisi tersebut kental aroma gerakan oposan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dengan dalil menyelamatkan rakyat. Karenanya, PDIP akan pasang badan untuk Presiden Jokowi.

"Grass roots PDI Perjuangan itu jelas. Taat azas. Bu Mega selalu bela Pak Jokowi, maka kami juga pasang badan untuk Pak Jokowi," jelas Wanto.

 


Kehilangan Kekuasaan

Deklarasi KAMI Abaikan Protokol Kesehatan
Suasana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Deklarasi ini mengabaikan protokoler kesehatan dan jaga jarak sehingga berisiko penularan covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wanto menilai KAMI kental akan nuansa post power syndrome atau sindrom pasca kekuasaan terlihat dari deklaratornya.

"Terlebih begitu kental nuansa post power syndrome dari para deklarator yang hadir. Maka gerakan KAMI tersebut sebenarnya bentuk gerakan menyelamatkan mimpi kekuasaan masing-masing. Kami tidak habis pikir atas berbagai manuver politik yang terbukti tidak laku tersebut," jelas Wanto.

Secara terpisah, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto enggan mengomentari deklarasi KAMI. Menurut dia, pernyataan Ketua DPC PDIP itu sudah cukup menanggapi.

"Biarlah Ketua DPC PDI Perjuangan yang menanggapi. Skala prioritas Partai saat ini adalah menyatu dan bergotong royong dengan rakyat di dalam mengatasi dampak Covid-19, bukan menanggapi deklarasi KAMI. Karena sikap mereka ke Pak Jokowi seperti itu, tanpa diperintah, rakyat dan grass roots Partai merespons cepat manuver elit KAMi," ucap Hasto.

Reporter: Ahda Bahyaqi

sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya