3 Hal Terkait Foto Wapres Ma'ruf Amin yang Viral

Ma'ruf Amin pun sudah angkat bicara soal foto kolasenya viral di media sosial melalui juru bicaranya Masduki Baidowi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Okt 2020, 17:41 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 17:41 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Viral foto Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop. Foto tersebut diunggah akun Facebook Beni Ben pada 23 September 2020.

Namun belakangan diketahui, foto itu editan dari pemilik aslinya Jannik Diefenbach atau Jaadiee yang merupakan pensiunan pengusaha, tinggal di Mainz, Jerman.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi merasa prihatin dengan beredarnya foto Ma'ruf Amin tersebut. Dia mengingatkan pentingnya beretika dalam menggunakan media sosial.

"Kami belum tahu motif pelaku yang membuat dan mengunggah kolase foto tersebut di media sosial. Tapi apa pun motifnya, itu adalah cermin dari pemanfaatan media digital yang tidak dilandasi akhlak dan etika," kata Zainut di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Ma'ruf Amin pun sudah angkat bicara soal foto kolasenya viral di media sosial melalui juru bicaranya Masduki Baidowi.

"Saya sudah lapor ke Pak Wapres (Ma'ruf Amin) bahwa Pak Wapres mengaku prihatin," kata Masduki saat dihubungi.

Berikut 3 hal terkait foto Wapres Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Viral di Sosial Media dan Hasil Editan

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop. Klaim Ma'ruf Amien menjadi anak K-Pop diunggah akun Facebook Beni Ben, pada 23 September 2020.

Foto yang diunggah memperlihatkan Ma'ruf Amin sedang duduk mengenakan topi berwarna hitam, pakaian penghangat bertuliskan "Supreme", celana panjang motif loreng dan sepatu putih.

Pada foto tersebut terdapat tulisan "ANAK K-POP DRAKOR"

Pada bagian kiri bawah foto terdapat tangkapan layar video ketika Ma'ruf Amin menyampaikan pidato dalam memperingati 100 tahun kedatangan warga Korea di Indonesia. Benarkah foto Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop dengan menggunakan Google Image.

Penelusuruan mengarah pada artikel berjudul "Jaadiee คุณลุงสุดเท่ผู้ครองแฟชั่นสตรีทแวร์" yang dimuat situs men.mthai.com, pada 14 Maret 2019.

Artikel situs men.mthai.com memuat foto yang identik dengan klaim foto Ma'ruf Amin menjadi anak K-Pop. Namun, wajah aslinya bukan Ma'ruf Amin.

Menurut artikel tersebut, seorang lelaku dalam foto itu adalah Jannik Diefenbach, juga dikenal sebagai Jaadiee, pensiunan pengusaha, tinggal di Mainz, Jerman yang bergaya streetwear.

Situs tersebut juga memuat foto yang identik dengan klaim. Namun, seorang lelaki bergaya streetwear tersebut tidak berwajah Ma'ruf Amin.

Artikel situs anyv.net menyebutkan, dalam foto tersebut adalah seorang lelaki bernama Jaadiee, dengan usia 70an tahun ingin tetap bergaya streetwear seperti anak muda.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "别小瞧这些年过近百的老人,他们比我们都潮!" yang dimuat situs anyv.net, pada 26 Januari 2019.

 

Wamen Agama Ingatkan Etika dalam Medsos

Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi.
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, di Jakarta, Jumat (18/9/2020). (foto: dokumentasi Kemenag)

Foto kolase Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan bintang porno Jepang Shiego Tokuda atau di Indonesia kerap dijuluki Kakek Sugiono, viral di media sosial.

Viralnya foto kolase Ma'ruf Amin tersebut, membuat Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyesalkan kejadian tersebut. Dia mengingatkan pentingya beretika dalam menggunakan media sosial.

Meski demikian, sampai sekarang belum mengetahui maksud dari dibuatnya foto kolase Ma'ruf Amin tersebut.

"Kami belum tahu motif pelaku yang membuat dan mengunggah kolase foto tersebut di media sosial. Tapi apa pun motifnya, itu adalah cermin dari pemanfaatan media digital yang tidak dilandasi akhlak dan etika," kata Zainut di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Dia berharap, masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi banyak informasi hoaks yang bisa memancing emosi dan amarah, serta menumbuhkan kebencian.

"Mari, siapa pun kita, untuk membiasakan klarifikasi atau tabayyun setiap mendapat informasi, apalagi dari media sosial. Sehingga, kita terjaga dari emosi dan tumbuhnya kebencian kepada seseorang atas informasi yang belum tentu terbukti kebenarannya," jelas Zainut.

Zainut menuturkan, kasus ini biar diserahkan dan diselesaikan oleh aparat keamanan. Menurut dia, jika perbuatan itu masuk dalam kategori tindak kriminal, maka itu urusan hukum.

"Mereka yang berbuat harus bertanggung jawab. Ketika bersalah, harus berhadapan dengan hukum. Kita semua sama di hadapan hukum," tandas Zainut.

 

Wapres Angkat Bicara

Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat bicara soal foto kolasenya viral di media sosial. Dia mengaku sudah mengetahui foto tersebut dan merasa prihatin.

Hal ini disampaikan Ma'ruf Amin melalui juru bicaranya Masduki Baidowi.

"Saya sudah lapor ke Pak Wapres (Ma'ruf Amin) bahwa Pak Wapres mengaku prihatin," kata Masduki saat dihubungi.

Menurut dia, foto kolase Ma'ruf Amin yang viral tersebut direspons serius oleh para barisan Ansor ke pihak berwajib.

Belakangan diketahui, pengunggah adalah seorang pengurus MUI tingkat kecamatan Tanjung Balai.

"Ya Pak Wapres sudah tahu juga dia pengurus kecamatan, tapi Pak Wapres mengaku tidak mengenal dan tidak ada singgungan atau kenal langsung," jelas Masduki.

Dia memastikan, Ma'ruf Amin saat ini dalam posisi pasrah dan menyerahkan proses hukum serta laporan kepada barisan Ansor. Utamanya, ingin mengetahui apa motif unggahan tersebut.

"Proses hukum sudah diwakili Ansor, kita tunggu motifnya apa, dari motif ini kita bisa tahu tujuannya, kita klarifikasikan siapa tahu salah paham," kata Masduki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya