Liputan6.com, Jakarta Kasus baru positif Covid-19 di Tanah Air terus mengalami lonjakan. Hingga Rabu, 4 November kemarin, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan ada penambahan 3.356 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sehingga berasarkan data yang dihimpun oleh Satgas Covid-19, total pasien yang terkonfirmasi telah menembus angka 400 ribu lebih orang.
Meski demikian, angka tersebut menurut Jubir Wiku Adisasmito cenderung mengalami penurunan. Bahkan dalam sepekan terakhir jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 terbilang merosot drastis.
Advertisement
"Jika pada pekan lalu, data suspek Covid-19 harian berada di atas 160.000 orang, kini, data suspek Covid-19 harian hanya 60.000 orang," ungkap Wiku, Rabu, 4 November 2020.
Kabar baik lainnya yang disampaikan Wiku adalah angka kasus kematian di Indonesia yang ikut mengalami penurunan. Terhitung sejak 26 Oktober sampai 1 November 2020, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia menurun sebesar 18 persen
Wiku juga memastikan bahwa pihaknya telah merampungkan peta jalan (roadmap) vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Saat ini kata dia, rencana pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat telah masuk dalam tahap finalisasi.
"Dengan berbagai pertimbangan seperti ketersediaan vaksin, jumlah penduduk, wilayah berisiko, tahapan pemakaian dan indeks pemakaian. Selain itu, roadmap mencakup perkiraan skema platform vaksin dan sasaran klaster kelompok, estimasi kebutuhan dan rencana pemberian vaksin covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 November 2020.
Berikut sejumlah perkembangan terkini yang disampaikan Jubir Satgas Covid-19 terkait kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Suspek Covid-19 Turun Drastis
Data suspek Covid-19 Tanah Air dalam sepekan terakhir turun drastis. Pada pekan lalu, data suspek Covid-19 harian berada di atas 160.000 orang. Kini, data suspek Covid-19 harian hanya 60.000 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, membenarkan hal tersebut.
Dia menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan perbaikan dan penyelarasan data dari tingkat kabupaten atau kota, provinsi hingga pemerintah pusat.
"Hal ini menyangkut teknik pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya sangat besar dan membutuhkan waktu prosesnya, sehingga belum bisa betul-betul realtime," jelas Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 3 November 2020.
Menurut dia, Satgas Penanganan Covid-19 memperbarui angka suspek setelah ada verifikasi di tingkat daerah dan tingkat pusat.
"Terkait data suspek, Kementerian Kesehatan sudah berkoordinasi dengan daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota sehingga terjadi perubahan cukup signifikan," lanjut Wiku.
Advertisement
Penanganan Covid-19 Membaik
Wiku juga menyampaikan, pihaknya mengapresiasi para pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19, termasuk masyarakat dan pemerintah yang taat menerapkan protokol kesehatan.
"Saya ucapkan terima kasih atas usaha dan kerja keras, serta kesabaran baik masyarakat, tenaga kesehatan, relawan maupun pemerintah dalam menjalani kehidupan baru dengan beradaptasi terhadap Covid-19," ucapnya.
Dalam penanganan pandemi Covid-19, Indonesia dinilai telah menurunkan tren kasus aktif, penurunan angka kematian, dan tren kenaikan angka kesembuhan dari bulan ke bulan.
Dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), menurut Wiku lebih dari 68 persen masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Meski begitu dia berharap agar masyarakat tidak lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Menurutnya pencapaian baik ini seyogyanya menjadi motivasi dalam meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pencegahan Covid-19.
"Selalu disiplin protokol 3M dan pastikan beristirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi dan rutin berolahraga," ucap Wiku melalui keterangan tertulis, Selasa, 3 November 2020.
Dia pun meminta masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bilamana merasakan gejala infeksi Covid-19.
Bagi masyarakat yang positif Covid-19, kata Wiku agar ikuti anjuran tenaga kesehatan selama masa perawatan sehingga dapat segera sembuh.
Ia juga mengimbau masyarakat supaya tak takut untuk ke rumah sakit karena alasan terbentur biaya perawatan. Pasalnya menurut Wiku biaya perawatan bagi seluruh pasien Covid-19 semuanya ditanggung pemerintah.
Kasus Positif Covid-19 Turun 17,1 Persen
Jubir Satgas Covid-19 ini juga menyampaikan, bahwa kasus positif Covid-19 menurun sebesar 17,1 persen pekan ini.
Data tersebut merupakan perbandingan antara periode 26 Oktober sampai 1 November dengan 19 Oktober sampai 25 Oktober 2020.
"Ini adalah perkembangan ke arah yang lebih baik karena kasus positif mengalami penurunan," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa, 3 November kemarin.
Wiku menyebut, dalam pekan ini, ada lima provinsi yang berhasil keluar dari lima besar provinsi dengan kenaikan kasus Covid-19 tertinggi. Pada pekan sebelumnya, lima provinsi itu masuk lima besar. Yakni, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, Riau dan Jawa Tengah.
Meski demikian, muncul lima provinsi yang melaporkan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi pekan ini. Pertama, Sumatera Barat naik 142 kasus dari 1.830 pada pekan sebelumnya kini menjadi 1.972.
Kedua, Kepulauan Riau naik 137 kasus dari 526 pada pekan sebelumnya kini menjadi 663. Ketiga, DI Yogyakarta naik 76 dari 225 kasus menjadi 301. Keempat, Papua Barat naik 45 dari 259 menjadi 304 kasus.
Advertisement
Kasus Kematian Turun 18 Persen
Persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia disebut Wiku juga mengalami penurunan sebesar 18 persen pekan ini.
Data tersebut merupakan perbandingan antara periode 26 Oktober sampai 1 November dengan 19 Oktober sampai 25 Oktober 2020.
"Seiring dengan penurunan penambahan kasus positif mingguan, penambahan kematian mingguan juga mengalami penurunan 18 persen dari pekan sebelumnya," katanya dalam konferensi pers, Selasa, 3 November 2020.
Wiku menyebut, ada lima provinsi yang berhasil keluar dari lima besar kenaikan kasus kematian Covid-19 tertinggi pekan ini.
Pada pekan sebelumnya, lima provinsi itu masuk lima besar. Yakni, Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau dan Nusa Tenggara Barat.
"Lima provinsi ini telah berhasil menekan angka kematiannya pada pekan ini sehingga berhasil keluar dari lima besar," sambungnya.
Dia menambahkan, ada lima provinsi yang melaporkan persentase kematian Covid-19 tertinggi pekan ini. Yakni, Jawa Timur 7,16 persen, Nusa Tenggara Barat 5,53 persen, Sumatera Selatan 5,35 persen, Jawa Tengah 5,11 persen dan Bengkulu 4,53 persen.
Tingkat Kesembuhan Melambat 0,8 Persen
Sedangkan laju kesembuhan pasien Covid-19 pada pekan ini dilaporkan Wiku melambat 0,8 persen. Perlambatan kesembuhan Covid-19 ini terjadi sejak dua pekan lalu.
"Ini adalah kabar yang kurang baik karena dua minggu berturut-turut jumlah kesembuhan kita mengalami perlambatan. Seharusnya jumlah kesembuhan harus terus kita jaga agar terus bertambah," katanya dalam konferensi pers, Selasa, 3 November 2020.
Meski demikian, Wiku mencatat ada lima provinsi melaporkan angka kesembuhan Covid-19 tertinggi pekan ini. Pertama, Sumatera Barat naik 1.537 dari 1.557 kasus menjadi 3.094.
Kedua, Kalimantan Timur naik 337 dari 1.081 menjadi 1.418 kasus. Ketiga, DKI Jakarta naik 334 dari 7.671 menjadi 8.005. Keempat Banten naik 271 dari 683 menjadi 954 kasus.
Kelima, Jawa Barat naik 269 dari 2.877 menjadi 3.146 kasus.
Advertisement
Peta Jalan Vaksinasi Covid-19 dalam Tahap Finalisasi
Satgas Penanganan Covid-19 ini juga mengonfirmasi bahwa roadmap atau peta jalan vaksinasi nasional Covid-19 dalam tahap finalisasi.
Wiku Adisasmito menjelaskan, roadmap tersebut mencakup kandidat vaksin corona dan penyusunan tahapan prioritas penerima vaksin. Menurutnya, pemerintah telah mempertimbangkan berbagai hal dalam menyusun peta jalan.
"Dengan berbagai pertimbangan seperti ketersediaan vaksin, jumlah penduduk, wilayah berisiko, tahapan pemakaian dan indeks pemakaian. Selain itu, roadmap mencakup perkiraan skema platform vaksin dan sasaran klaster kelompok, estimasi kebutuhan dan rencana pemberian vaksin covid-19," ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa, 3 November.
Demi mencapai efektivitas vaksin covid-19 yang maksimal, kata Wiku maka roadmap juga akan memperhatikan cold chain atau rantai dingin vaksin, dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang melibatkan beberapa jenis tenaga kesehatan termasuk vaksinator. T
Wiku juga mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan jejaring layanan untuk menjamin aliran distribusi dengan melibatkan lintas sektor.
(Fifiyanti Abdurahman)