Minyak Nilam Indonesia Masuk Pasar Global Berkat Kualitas Premium

Nilai ekonomi minyak nilam jauh melampaui komoditas pertanian lainnya dengan harga jual mencapai USD 70-85 per kilogram di pasar internasional.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 24 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 18:00 WIB
Kebun tanaman Nilam milik warga di Kabupaten Tojo Unauna
Kebun tanaman Nilam milik warga di Kabupaten Tojo Unauna. Selama Pandemi minyak olahan dari tanaman tersebut menjadi sumber ekonomi baru bagi warga yang selama ini bertumpu pada sektor ekonomi. (Foto: Syamsir).... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai penghasil minyak nilam terbesar di dunia dengan kontribusi lebih dari 90.000 ton minyak nilam per tahun, atau sekitar 90 persen dari total kebutuhan pasar global. Dominasi ekspor minyak nilam Indonesia tercatat mencapai volume 1.200-1.500 ton per tahun dengan nilai transaksi sekitar USD 50 juta.

Mengutip dari berbagai sumber, kualitas minyak nilam asal Aceh mendapat pengakuan internasional karena kandungan patchouli alkohol yang mencapai 38-40 persen, jauh di atas standar minimum global 30 persen. Komponen ini menjadi parameter utama dalam penentuan mutu minyak nilam dan memberikan keunggulan dibandingkan produk sejenis dari India dan Malaysia yang hanya mencapai 28-32 persen.

Proses produksi tradisional yang dipadukan dengan teknologi modern menjadi kunci keberhasilan petani nilam Indonesia. Tanaman yang termasuk keluarga Lamiaceae ini dibudidayakan secara tumpang sari dengan tanaman lain seperti kelapa, kopi, dan karet untuk mengoptimalkan lahan pertanian.

Penyulingan uap menjadi metode utama ekstraksi minyak dari daun dan batang nilam yang telah dikeringkan selama 5-7 hari. Teknik ini mempertahankan kualitas minyak dan menghasilkan aroma khas yang disukai industri parfum dan kosmetik internasional.

Sulawesi dan Sumatera menjadi sentral produksi utama minyak nilam di Indonesia dengan luas area tanam mencapai 25.000 hektar. Kondisi iklim tropis dengan curah hujan 2.500-3.000 mm per tahun dan tanah yang subur di kedua pulau tersebut menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan tanaman nilam hingga mencapai tinggi optimal tiga kaki.

Keunikan tanaman nilam yang dibudidayakan terletak pada karakteristiknya yang tidak berbunga. Hal ini menyebabkan perbanyakan tanaman dilakukan melalui stek, bukan biji, sehingga menjaga konsistensi genetik dan kualitas minyak yang dihasilkan.

Permintaan global terhadap minyak nilam terus meningkat seiring berkembangnya industri aromaterapi dan kosmetik alami. Minyak ini berfungsi sebagai fiksatif alami yang memperpanjang daya tahan aroma dalam produk parfum premium.

Standar internasional ISO 3757 untuk minyak nilam berkualitas tinggi mengacu pada produk Indonesia. Kode dagang Patchouli Oil Indonesia Grade A menjadi acuan bagi pembeli dari Eropa, Amerika, dan Asia dalam mencari bahan baku berkualitas premium untuk industri parfum kelas atas.

Nilai ekonomi minyak nilam jauh melampaui komoditas pertanian lainnya dengan harga jual mencapai USD 70-85 per kilogram di pasar internasional. Hal ini berbeda dengan minyak nilam China dan India yang hanya mencapai USD 45-60 per kilogram.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya