Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, pembelajaran di semester pertama tahun 2021 masih menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini lantaran masih belum bisa diprediksinya pandemi Covid-19 berakhir.
Meski demikian, dia menuturkan, PJJ bisa dibarengi dengan pembelajaran tatap muka. Yang sifatnya menggunakan metode campuran seperti saat pandemi Covid-19 sekarang ini.
Baca Juga
"Menurut saya, ekspektasi saya tahun depan bakal walaupun lebih banyak yang melakukan (pembelajaran) tatap muka tapi masih ada proses hybrid-nya (campuran) ya. Ini mungkin masalahnya seperti di zona kuning dan hijau ini sekarang mereka melalukan tatap muka tapi dengan setengah kapasitasnya. Jadi masih ada satu hari di rumah, satu hari di sekolah akan ada rotasi seperti itu," kata Nadiem seperti dikutip, Jumat (6/11/2020).
Advertisement
Menurut dia, bisa saja setiap daerah melakukan sistem metode campuran tersebut, tanpa ditentukan pusat. Semuanya tergantung dinamika yang ada, terlebih jika masih ada pandemi Covid-19.
"Kombinasi itu tidak bisa ditentukan di pusat, masing-masing sekolah punya dinamika yang berbeda, tergantung kelompok gurunya itu ingin melalaikan tipe hibrid seperti apa, apa shifting per hari, atau kapasitas jamnya aja dikurangin, tugasnya dibesarin," kata Nadiem.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tergantung Sekolah
Nadiem menuturkan, semuanya ditentukan oleh inovasi dan inisiatif dari masing-masing sekolah.
"Tapi saya rasa ekspektasi saya hybrid model ini paling tidak di semester pertama tahun depan itu akan berjalan," pungkasnya.
Advertisement