Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menggelar Indonesian Digital Conference (IDC) 2020. Acara dijadwalkan berlangsung pada 15-16 Desember 2020.
Dalam IDC 2020, akan dihadirkan sejumlah ahli yang berkompeten dalam sejumlah bidang, seperti ekonomi, transformasi, dan inovasi digital.
Baca Juga
Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, IDC yang digelar AMSI bertujuan untuk melihat sejauh mana berbagai sektor melakukan inovasi di tengah pandemi Covid-19 serta memproyeksikan seperti apa tren ke depannya.
Advertisement
"IDC merupakan sumbangsih AMSI untuk bicara seperti apa arah industri digital ke depan dari para ahlinya," kata Wenselaus dalam keterangannya, Sabtu (5/12/2020).
Dia menuturkan, AMSI pada tahun 2019 terbilang sukses menggelar acara IDC. Tercatat berbagai nara sumber seperti dari kalangan pengusaha, banker, start up, pemerintah, media dan masyarakat yang memiliki perhatian terhadap perkembangan bisnis dan dunia digital di Indonesia.
Untuk IDC 2020, Wenselaus mengatakan memiliki format yang berbeda lantaran masih ada pandemi Covid-19, yang salah satunya menggunakan daring atau secara virtual.
"Seperti tahun lalu, kami membuka kerja sama dengan perguruan tinggi," kata pria yang merupakan Chief Content Officer Kapanlagi Youniverse (KLY) ini.
Â
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ekosistem Digital Tumbuh
Sementara, Ketua Panitia IDC 2020 Anthony Wonsono mengatakan, meski menghadapi pandemi Covid-19, ekosistem digital terus bertumbuh. Karena itu, IDC dihadirkan untuk melihat inovasi yang beragam di tengah pandemi Covid-19.
"Sejumlah sektor juga melakukan transformasi dan inovasi yang beragam. Dalam sesi ini, pembicara akan membagikan wawasan dan pengalaman terkait inovasi yang sudah dilakukan di industrinya masing-masing," ungkap Anthony.
Menurut dia, IDC tahun ini juga akan menghadirkan inisiatif digitalisasi yang telah dilakukan sejumlah kepala daerah dalam mempromosikan dan memperkuat daya saing daerah.
"Inovasi-inovasi tersebut dilakukan antara lain melalui efisiensi birokrasi, promosi potensi daerah, hingga pemanfaatan teknologi tepat guna untuk sentra-sentra produksi, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Anthony.
Advertisement