Mendagri Berharap Ajang IGA Dapat Memacu Daerah Lebih Inovatif

Mendagri pun meminta daerah-daerah dapat membuat terobosan-terobosan, salah satunya di bidang politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2020, 12:19 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 12:09 WIB
mendagri
Mendagri Tito Karnavian saat menyampaikan sambutan pada Malam Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2020 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap ajang Innovative Government Awards (IGA) dapat memacu daerah-daerah yang kurang inovatif agar termotivasi dalam membangun daerahnya, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan ataupun penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

Hal itu disampaikan Mendagri pada Malam Penganugerahan Innovative Government Award 2020 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (18/12/2020) malam.

Menurutnya, pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik salah satunya adalah dengan cara menciptakan iklim yang kompetitif antara satu pemerintahan daerah dengan pemerintahan daerah lainnya, baik antarprovinsi, antarkota, maupun antar kabupaten.

Ia meminta jangan hanya sekadar memberikan penghargaan saja kepada Pemda yang mampu menciptakan inovasi bagi daerahnya, tetapi juga harus dibuat indeks atau peringkat tertinggi sampai yang terendah. Tak sampai disitu, indeks inovasi Pemda juga perlu untuk diumumkan kepada publik.

"Sehingga yang kurang inovatif ini atau tidak ada datanya, tidak ada inovasi dia juga memiliki rasa malu karena publik daerahnya akan menilai siapa dia dan itu akan membuat dia terbangun, termotivasi," kata Tito dalam sambutannya.

Mantan Kapolri itu menambahkan, daerah-daerah yang sulit berinovasi memiliki berbagai macam persoalan, terutama menyangkut kemampuan memanfaatkan dan mengembangkan peluang yang ada.

Untuk itu, diperlukan kepemimpinan yang kuat untuk mengelola segenap sumber daya yang ada, agar bersama-sama mengembangkan terobosan. Tak kalah penting, kemampuan kewirausahaan juga sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan itu.

Mendagri pun meminta daerah-daerah dapat membuat terobosan-terobosan, salah satunya di bidang politik. Tito pun mencontohkan, bagaimana membuat Pilkada di tengah pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, namun tetap dapat menarik masyarakat menggunakan hak pilihnya agar partisipasi meningkat.

Contoh lainnya, lanjut dia, terobosan di bidang keuangan untuk mewujudkan transparansi informasi.

"Makin terbukanya informasi kita memang harus mengubah mindset dalam bidang keuangan penganggaran, sistem harus dibuat lebih transparan," ujarnya.

Untuk itu, Tito mengatakan review yang dilakukan oleh Kemendagri terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat provinsi tidak lagi dikerjakan sendiri oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah.

"Tetapi akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai satu tim," pungkasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Peningkatan Layanan Publik

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni mengapresiasi kerja keras 195 pemda yang mendapatkan predikat sangat inovatif.

Dia pun menyoroti adanya peningkatan layanan publik dan tata kelola pemerintahan. Pasalnya, tercatat ada 14.897 inovasi yang mengikuti Innovative Government Award (IGA) 2020. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada 2019 yang hanya berjumlah 8.014 inovasi.

"Artinya ada peningkatan antusiasme pemda dengan persentase 85 persen," ungkapnya dalam keterangan resmi.

"Pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah dengan predikat sangat inovatif dan terinovatif, berdasarkan pengukuran indeks inovasi daerah tahun 2020 merupakan apresiasi pemerintah terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemda dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif," lanjutnya.

Kegiatan pelaksanaan pengukuran indeks inovasi daerah mengikutisertakan 15 dewan juri dari Kementerian/Lembaga terkait, media dan berbagai instansi ataupun lembaga yang memiliki kredibilitas baik lainnya.

Agus juga mengatakan Kemendagri melalui BPP telah melakukan tahapan penjaringan berupa penginputan data yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap penerapan inovasi daerah yang dilaksanakan oleh daerah secara online sejak tanggal 14 mei 2020 melalui aplikasi indeks inovasi daerah Kemendagri.

Aplikasi tersebut adalah aplikasi yang dibuat khusus dalam rangka penilaian indeks inovasi daerah dan dapat dilihat secara transparan oleh semua pihak.

Diketahui, acara Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2020 sesi I dilaksanakan secara langsung di Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence, Jl. Gatot Subroto, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat dan virtual melalui Live Streaming Youtube: Badan Litbang Kemendagri Sesi 1 mulai pukul 09.00 s.d. 11.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya