Liputan6.com, Bekasi - Sejumlah titik di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu 24 Januari 2021 pagi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya masih terus berupaya menangani masalah banjir, khususnya di wilayah-wilayah terdampak.
Sedikitnya ada dua permasalahan banjir yang mendapat penanganan serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Salah satunya banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang rutin terjadi setiap tahun.
Baca Juga
Menurut dia, banjir di wilayah tersebut bergantung pada tinggi rendahnya curah hujan di hulu Bogor, Jawa Barat, yaitu di Bukit Sentul dengan Kali Cikeas, dan Bukit Hambalang dengan Kali Cileungsi.
Advertisement
"Alhamdulillah Kementerian PUPR telah menganggarkan Rp 4 triliun yang dibagi beberapa tahapan," kata pria yang akrab disapa Pepen itu saat dihubungi Liputan6.com, Minggu.
Penanganan lainnya, ujar dia, yakni banjir akibat topografi. Kota Bekasi sebagai daerah penyangga Ibu Kota, berdampak langsung pada perkembangan pembangunan DKI Jakarta.
"Khususnya untuk perumahan, di mana banyak mengorbankan rawa, sawah dan cekungan air, sehingga sulit air dalam kondisi tertentu untuk mengalir ke tempat semestinya," papar Pepen.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Masyarakat Waspada
Pepen mengatakan, Pemkot Bekasi juga tengah menindaklanjuti kajian untuk drainase, baik sekunder maupun tersier. Selain itu, pemkab mempersiapkan folder air atau tandon di wilayah-wilayah rentan terdampak.
"Tentunya bagi perumahan yang dibangun di awal tahun 80-an, seperti Perumnas III Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Jatiasih, Bekasi Barat, Pondokgede, Medansatria, Bekasi Utara, dan Pondok Melati," jelas Pepen.
Pepen juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dengan potensi banjir yang masih rentan di musim penghujan ini. Terutama masyarakat di wilayah yang terdampak banjir parah.
Advertisement