Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan penumpang KRL terjadi di Stasiun Bekasi, Jawa Barat pada hari ini, Senin (25/1/2021). Angka lonjakan disebutkan mencapai 3 persen di tengah berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Membludaknya calon penumpang sejak pagi itu, membuat antrean panjang tak terelakkan, hingga mencapai area parkir Stasiun Bekasi. Penerapan jaga jarak juga semakin membuat antrean mengular.
Baca Juga
"Hingga pukul 11.00 WIB, jumlah pengguna KRL sebanyak 168.114 orang atau bertambah sekitar 3 persen dibanding waktu yang sama, pada Senin pekan lalu yang mencapai 162.865 orang," ujar VP Corsec KAI Commuter Anne Purba melalui keterangan tertulis.
Advertisement
Menurut dia, penambahan penumpang dipantau berdasarkan volume antrean di beberapa stasiun di Jabodetabek. Mayoritas calon penumpang KRL ditengarai merupakan warga Bekasi yang bekerja di Jakarta.
Anne menegaskan, kondisi di Stasiun Bekasi masih terbilang kondusif meskipun mengalami lonjakan penumpang. Pihaknya juga terus memantau pelaksanaan protokol kesehatan terhadap calon penumpang.
"Protokol kesehatan 3M juga senantiasa wajib dijalankan oleh para pengguna maupun petugas kami di stasiun maupun di dalam KRL," terang dia.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Commuter Line Dukung PPKM
Anne menyebut pihaknya juga mendukung kebijakan PPKM yang diberlakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 di Kota Bekasi.
"Kami mengajak pengguna KRL untuk tetap mematuhi arahan pemerintah dengan mengurangi mobilitas, serta mengatur bekerja dari kantor sebesar 25 persen guna menekan penyebaran Covid-19," jelas Anne.
Tak hanya stasiun Bekasi, sejumlah stasiun di wilayah lain juga mencatat adanya lonjakan calon penumpang dibandingkan pekan lalu.
Di antaranya, Stasiun Bogor sebanyak 12.797 pengguna atau naik 29 persen serta Stasiun Sudimara sebanyak 5.230 pengguna atau naik 4 persen.
Advertisement