Soal Kudeta Partai, Demokrat: Bahasa Tubuh Moeldoko Gelisah

Moeldoko dinilai terus menyangkal informasi kesaksian yang didapatkan Partai Demokrat dari para kader yang ditemuinya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Feb 2021, 15:18 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 15:10 WIB
Momen AHY Kibarkan Panji Demokrat
Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membawa bendera Partai Demokrat usai terpilih secara aklamasi dalam Kongres V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). AHY menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketum partai. (Liputan6.com/Dok Partai Demokrat)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, membantah tudingan bahwa dirinya ingin menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. 

Namun, penyangkalan Moeldoko tersebut oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dinilai sebagai sebuah kegelisahan yang terlihat dari bahasa tubuhnya. Pernyataan pertama dan kedua Moeldoko juga dinilai kontradiktif.

"Tentang bahasa tubuh Beliau yang tidak bisa menyembunyikan kegelisahan dan isi pernyataan Beliau yang kontradiktif. Apa yang Beliau sampaikan juga bertentangan dengan keterangan saksi-saksi kami yang menghadiri pertemuan serta fakta pengakuan yang kami dapatkan," kata Herzaky dalam keterangan tertulis diterima, Kamis (4/2/2021).

Kontradiksi pernyataan Moeldoko, menurut Herzaky, terlihat pada 1 Februari 2021. Saat itu ada pengakuan terkait pertemuannya dengan sejumlah kader Demokrat. Dia mengatakan, pertemuan tersebut untuk mendengarkan curhat dari para kader.

"Tetapi, pada jumpa pers tanggal 3 Februari, Pak Moeldoko mengakui pergi ke hotel untuk menemui mereka. Artinya, ada upaya untuk menyisihkan waktu dan energi di antara kesibukan sebagai Kepala Kantor Staf Presiden untuk menemui kader-kader Partai Demokrat, yang berada di luar lingkup tanggung jawabnya," katanya.

Herzaky pun menyayangkan, pernyataan demi pernyataan Moeldoko tidak membuka tabir prahara yang sebenarnya. Dia menilai, Moeldoko terus menyangkal informasi kesaksian yang didapatkan Partai Demokrat dari para kader yang ditemuinya.

"Pak Moeldoko tidak bersikap transparan dan akuntabel. Yang kita dengar adalah penyangkalan, pengecilan masalah, dan nada ancaman di sana-sini," ujarnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Moeldoko: Saya Sudah Ingatkan, Jangan Memfitnah Orang

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan Partai Demokrat agar tidak asal menuduh terkait kudeta kursi Ketum Demokrat.

Menurutnya, saat ini tidak hanya dirinya yang terseret melainkan politisi lain juga dituduh terkait kudeta tersebut.

"Jangan lagi nembak kanan-kiri main pukul orang ditembak, ya Pak Yasonna Laoly kena-lah siapa lagi tuh? PKB ditembak-lah. Nasdem ditembak katanya biar... wong apa urusannya? itu ketawa semua itu. Apa ya urusannya?" Kata Moeldoko dalam konpers, Rabu, 3 Februari 2021.

Moeldoko mengingatkan pihak Demokrat agar jangan memfitnah orang lain. "Jadi saya ingatkan hati-hati jangan memfitnah orang. Hati-hati saya udah ingatkan," katanya.

Saat ini, kata Moeldoko, ia belum berencana untuk bertemu Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ataupun Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya