Liputan6.com, Jakarta Jelang gelaran Musyawarah Cabang serempak di enam titik, Ketua PKB DKI Jakarta bersama jajaran pengurus dan legislator DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB lakukan roadshow ziarah habaib dan ulama NU di Jakarta.
"Itu bentuk khidmat kami kepada para habaib dan para ulama dalam rangka menyerap spirit energi para habaib ulama terdahulu dalam berjuang di Jakarta," Kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta, H Hasbiallah Ilyas, Jumat (5/3/2021).
Pengurus dan kader PKB jelang gelaran Muscab PKB pinta Hasbi perlu mengingat dan belajar dari kisah para habaib berjuang mensiarkan Islam dan politik Islam Rahmatan Lil Alamin.
Advertisement
"Jakarta bisa begini ini, menerima perbedaan dan kebhinekaan adalah karena jasa-jasa Beliau para habaib para ulama," tandasnya.
Beberapa makam, cerita Hasbi, ikut disambangi bersama para pengurus DPW PKB Jakarta, di antaranya Makam Pangeran Jayakarta dan Pangeran Papak di Jakarta Utara.
"Nggak banyak yang tahu itu makam, PKB perlu syiarkan itu," kata Hasbi yang didampingi Sekwil Ahmad Fauzi.
Hasbi juga mengingatkan perlunya menjaga ukhuwah Islamiah dan ukhuwah wathoniyah di Jakarta sekaligus penguatan ideologi Pancasila.
"Ikatan persaudaraan dan ikatan sebangsa setanah air penting dikuatkan, khususnya di Jakarta. Jangan sampai kita terpecah belah," pinta Hasbi yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD di Kebon Sirih.
Potensi pecah belah di Jakarta diakui Hasbi sangat mungkin, apalagi ungkap Hasbi, adanya penguatan nilai keagamaan yang salah kaprah.
"Kita melihat fenomena itu, beragamanya, ibadahnya menguat tapi merasa paling benar, dan lambat-lambat ideologi Pancasila memudar, padahal Pancasila adalah warisan dari ulama dan founding father kita," tukas Hasbi.
Â
Saksikam video pilihan di bawah ini:
Peran Strategis PKB
Sebagai partai yang terlahir dari Rahim Nahdlatul Ulama, PKB diakui Hasbi memiliki peran strategis menjaga demokrasi dan pluralisme di Jakarta.
"Penguatan basis dan penguatan kultural nilai ke NU-an dengan ziarah ini perlu kita giatkan, kalau bukan PKB yang ziarahi para habaib siapa lagi? Ada sih yang ziarah pas mau pemilu doang, pencitraan. Kita mah emang udah rutin," katanya dengan logat khas Betawi.
Â
Advertisement