Mendagri Tito: Jangan Ragu-Ragu Divaksin Covid-19

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya dalam mengakhiri masa pandemi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 01 Apr 2021, 09:58 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 09:57 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (Foto: Dokumentasi Kemendagri)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta masyarakat tak ragu untuk divaksin Covid-19. Sebab, vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya dalam mengakhiri masa pandemi.

"Masyarakat Sumatera Selatan dan masyarakat semua, jangan ragu-ragu untuk divaksin, ini upaya kita menghindari pandemi ini," kata Tito saat menghadiri acara Gerakan Sukseskan Program Vaksinasi Nasional di Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu 31 Maret 2021.

Selain sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, vaksinasi juga diharapkan mampu memunculkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Tito menjelaskan, kekebalan kelompok akan terbentuk jika 2/3 populasi telah mendapatkan antibodi untuk perlawanan virus. Antibodi tersebut dapat terbentuk salah satunya jika masyarakat telah divaksin Covid-19.

"Nah, kita harap yang bisa menjadi game changer, yang bisa merubah situasi ini adalah vaksin, kita harapkan tidak hanya untuk melindungi perorangan, tapi juga untuk menciptakan kekebalan kelompok," ucap Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Di Tengah Keterbatasan Vaksin

FOTO: Layanan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI Depok
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada lansia secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). XL Axiata bekerja sama dengan RSUI yang didukung Kemenkes dan Pemkot Depok menggelar program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia menuturkan, bangsa Indonesia patut bersyukur atas ketersediaan vaksin Covid-19. Meski belum mampu menutupi seluruh kebutuhan yang ada, Indonesia telah lebih dahulu mendapatkan ketersediaan vaksin yang didapatkan melalui jalur impor, di antaranya; Sinovac, Astrazeneca, dan Pfizer. Di samping itu, Indonesia juga masih mengembangkan vaksin Merah-Putih, buatan dalam negeri yang masih terus dikaji.

"Kita harus paham bahwa pengadaan vaksin dari Pemerintah Pusat sangat tergantung dari suplai dari negara lain, dan negara lain di dunia sekarang itu berebut, kita berebut mendapatkan vaksin ini, kita bersyukur bahwa di Asia Tenggara, setahu saya, Indonesia adalah yang pertama kali melakukan vaksinasi, 13 Januari, kita adalah negara di Asia Tenggara yang pertama melakukan vaksinasi," beber Tito.

Oleh karena itu, di tengah keterbatasan dosis vaksin Covid-19 yang ada, Tito meminta masyarakat yang telah mendapatkan kesempatan untuk divaksin, dan ambil peran sebagai kontributor dalam memunculkan kekebalan kelompok, untuk tak ragu lagi divaksin.

Terlebih, vaksin yang diberikan telah melalui serangkaian uji klinis dan dijamin oleh lembaga terkait, aman untuk diberikan dan disuntikkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya