Koalisi Pilpres 2024, PKB Tawarkan Nama Poros Harapan Baru

Jazilul mengatakan, menambahkan, saat ini PKB sudah memulai langkah pemenangan menghadapi Pemilu 2024. Terutama bagaimana partainya bisa menambah perolehan kursi di legislatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2021, 12:57 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 12:57 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Foto:MPR)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menawarkan konsep koalisi atau poros baru dengan nama Poros Harapan Baru untuk Pilpres 2024. Alasan menggunakan nama itu agar kepemimpinan nasional ke depan bisa memberikan harapan baru di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. 

"Kalau bicara soal poros, apapun jenis porosnya PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru. Kita ingin kedepan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis," Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jaziliul Fawaid, Selasa (1/6/2021).

Menurutnya, pascapandemi Covid-19, Indonesia mengalami berbagai krisis. Mulai krisis kesehatan, ekonomi dan lainnya yang membutuhkan penanganan dan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa. 

"Itulah mengapa kita perlu ada harapan baru bagi masyarakat. Kalau soal figur capresnya siapa, ya nanti kita bahas bersama partai koalisi. Kalau parpol A sepakat, parpol B sepakat, jadi itu barang," ucapnya. 

Dia menambahkan, saat ini PKB sudah memulai langkah pemenangan menghadapi Pemilu 2024. Terutama bagaimana partainya bisa menambah perolehan kursi di legislatif. 

"Kita sudah jalan dengan cara kita. Tapi kalau yang dimaksud jalan itu harus pasang baliho dan lainnya, kita belum. Pilpres ini masih jauh, Belanda masih jauh," tuturnya. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Fokus Dulang Suara di Pileg

Menurutnya, PKB memiliki pengalaman panjang di pemerintahan yang sejak era reformasi selalu berada dalam pemerintahan atau di pihak yang menang. Namun, dia bilang, pada Pemilu 2024 dimana Pilpres dan Pileg digelar bersamaan PKB juga punya kepentingan untuk mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas dalam pencapresan bagi perolehan suara partai.  

"Ini juga menjadi bagian yang harus dipikirkan dari langkah pemenangan. Sekarang ini yang ramai kan di lembaga survei, bukan di partai. Tapi saya akui bahwa kader-kader PKB di bawah juga mendesak untuk mengusung calon sendiri karena lembaga-lembaga survei ini mulai ribut, kemudian jadi pemberitaan maka kader di bawah juga mulai ramai padahal sebenarnya parpol masih adem ayem," katanya. 

Dia melanjutkan, fokus PKB hari ini adalah bisa mendapatkan tambahan suara di Pileg 2024 nanti. PKB, kata dia, tidak buru buru terkait pencalonan presiden. 

"Soal siapa calon presidennya, itu juga satu variabel. Makanya variabel elektablitas itu hanya satu variabel kecil dari orang untuk menjadi calon presiden. Masih ada variabel waktu yang cukup panjang, untuk apa buru-buru?," ujarnya. 

"Yang jelas PKB sudah fokus dan sudah tahu siapa yang akan menang nanti, sudah ada di kantong dengan informasi ‘langit’ karena kalau di PKB ada variabel spiritual, variabel X, itu yang tidak dibaca oleh lembaga survei," tuturnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya