Jabar Terima 121.648 Dosis Vaksin COVID-19 Dari UEA

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima hibah vaksin COVID-19 Sinopharm dari Raja Uni Emirat Arab (UEA).

oleh Reza pada 30 Jul 2021, 17:06 WIB
Diperbarui 30 Jul 2021, 17:07 WIB
Ridwan Kamil
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima hibah vaksin COVID-19 Sinopharm dari Raja Uni Emirat Arab (UEA).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima hibah vaksin COVID-19 Sinopharm dari Raja Uni Emirat Arab (UEA). Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, vaksin tersebut akan diperuntukan bagi penyandang disabilitas yang berada di daerah Zona Merah atau Risiko Tinggi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut baik hibah vaksin tersebut. Menurutnya, Jabar mendapatkan alokasi 121.648 dosis vaksin untuk 60.824 penyandang disabilitas. Berdasarkan data Dinas Sosial Jabar, jumlah penyandang disabilitas di Jabar sendiri mencapai 150.000 orang.

"Berapapun stok vaksin dari pusat kita ucapkan terima kasih. Walaupun kebutuhan Jabar sebetulnya sangat banyak karena penduduk kami terbanyak," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/7/2021).

Kang Emil menuturkan, pihaknya sudah memiliki skema dan teknis vaksinasi kepada penyandang disabilitas. Sebelumnya, Pemda Provinsi Jabar sudah melaksanakan vaksinasi COVID-19 bagi penyandang disabilitas di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Wyata Guna, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021).

"Vaksinasi penyandang disabilitas di Jabar sudah dimulai dan kita sudah punya pengalaman waktu di Wyata Guna. Jadi kita sudah melakukan simulasi dari awal plus minusnya, prosesnya seperti apa, dan itu akan kita replikasi," tutur Kang Emil.

Menurut Kang Emil, vaksinasi COVID-19 bagi penyandang disabilitas akan berlangsung di sejumlah tempat. Selain puskesmas, vaksinasi akan dilakukan di sekolah, pesantren, atau menggunakan mobil vaksinasi COVID-19.

"Idealnya memang di puskemas tapi tidak akan bisa 100 persen direalisasikan dan butuh waktu lama," ucapnya. "Kami akan gunakan juga sekolah, pesantren dan mobil vaksinasi, tapi waktunya dipisahkan supaya memudahkan petugas melakukan tindakan yang terukur," imbuhnya.

Sesuai arahan Presiden RI, vaksinasi bagi penyandang disabilitas diprioritaskan di wilayah Zona Merah. Kang Emil menyebut, pihaknya sudah memiliki data sasaran dan akan berbasis kecamatan.

"Sesuai arahan di zona merah dan kami sudah punya datanya, tapi sasaran kami basisnya per kecamatan, bukan kota/kabupaten," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, pihaknya sudah menerima hibah 121.648 dosis vaksin COVID-19 Sinopharm dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bagi penyandang disabilitas. Vaksin tersebut pun langsung didistribusikan ke 27 kabupaten/kota dengan alokasi sesuai jumlah penyandang disabilitas.

"Vaksinnya sudah datang dua dosis, kami akan membagi untuk 27 daerah sesuai jumlah penyandang disabilitas," kata Nina.

Nina melaporkan, dari sekitar 1.100 Puskesmas yang ada di Jabar, 90 persennya sudah memiliki akreditasi untuk layanan penyandang disabilitas. "Puskesmas yang sudah terakreditasi, sudah 90 persen, dan seharusnya mereka sudah punya layanan untuk penyandang disabilitas," ucapnya.

Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia mengatakan, total target penyandang disabilitas dalam hibah vaksin ini sebanyak 225.006 orang. Selain Jabar, hibah juga diberikan kepada provinsi lain. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya mekanisme atau teknis pelaksanaan vaksinasi ini kepada pemerintah daerah.

"Kami serahkan teknisnya, mekanisme dan distribusinya kepada provinsi," ucap Angkie.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya