Epidemiolog Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Perhelatan PON XX di Papua

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dikhawatirkan akan memicu lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2021, 05:37 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 05:37 WIB
Relawan Protokol Kesehatan PON XX Papua
Relawan protokol kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 memberikan masker kain kepada warga di sekitar Stadion Barnaban Yumeo, Papua, Senin (27/9/2021). (Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dikhawatirkan akan memicu lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

Untuk itu, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia meminta pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Meskipun PON XX menerapkan protokol kesehatan, risiko penularan Covid-19 tetap masih ada karena interaksi manusia.

"Ini harus menjadi antisipasi kita kalau kemudian terjadi peningkatan kasus karena pertukaran transmisi pada pertemuan banyak orang pada satu waktu," kata Ketua Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane dalam diskusi virtual, Selasa (28/9/2021).

Menurut Masdalina, pemerintah perlu belajar dari Olimpiade Tokyo 2020 dan Piala Eropa 2020. Kedua ajang olahraga itu memicu peningkatan kasus Covid-19.

"Cukup ada peningkatan sedikit dari kegiatan-kegiatan itu. Apalagi saat ini kita sudah mulai akan membuka kegiatan internasional maupun lokal, itu harus jadi perhatian," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai sarana skrining untuk memasuki arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan diselenggarakan di Papua pada 2 Oktober-15 Oktober 2021.

Pemerintah memastikan ajang kompetisi olahraga berskala ini akan mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan.

Sebagai gelaran olahraga empat tahunan terbesar di Indonesia, PON XX Papua akan melibatkan puluhan ribu orang dari mulai atlet, ofisial, panita, pendukung kegiatan, relawan, jurnalis, dan penonton.

Untuk itu, pemerintah menegaskan, meski digelar di tengah pandemi, PON XX Papua akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, untuk menghindari risiko penularan Covid-19 dalam skala besar.

"Kegiatan apa pun yang melibatkan banyak orang, tentu memiliki risiko penularan Covid-19. Hal ini yang kita waspadai bersama. Karena itu, untuk penyelenggaraan PON XX Papua, kita harus melakukan upaya mitigasi secara matang guna menekan kemungkinan penyebaran virus,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.


Cegah Penularan Covid-19

Menurutnya, komitmen utama kesuksesan pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua tidak hanya diukur berdasarkan prestasi dan persatuan, tetapi juga kesuksesan upaya pencegahan penularan Covid-19.

Oleh karena itu, aturan penerapan protokol kesehatan harus disusun dan diimplementasikan secara ketat oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX Papua.

"Pemerintah melengkapi ikhtiar tersebut dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining kesehatan bagi siapa saja yang terlibat dalam perhelatan PON XX Papua, termasuk para penonton yang akan melihat secara langsung di lokasi,” tambah Menteri Johnny.

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya