Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Jakarta Siaga Banjir

BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem selama seminggu ke depan, yakni 31 Oktober sampai dengan 6 November 2021.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 31 Okt 2021, 16:42 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2021, 16:42 WIB
FOTO: Waspada Banjir dan Macet Saat Puncak Musim Hujan
Sejumlah kendaraan melintas saat hujan deras megguyur kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (21/10/2021). Memasuki musim hujan, warga Jakarta diharapkan mewaspadai terjadinya banjir dan dampak kemacetan yang akan makin parah karena genangan air di badan jalan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem selama seminggu ke depan, yakni 31 Oktober sampai dengan 6 November 2021. Sejumlah wilayah pun diminta mewaspadai kondisi banjir, termasuk Jakarta.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan, untuk periode 31 Oktober hingga 1 November 2021, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak ada enam wilayah yang berpotensi banjir dan banjir bandang dengan kategori Siaga.

"Yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan," tutur Guswanto dalam keterangannya, Minggu (31/10/2021).

Guswanto menyebut, informasi lebih rinci hingga level Kecamatan untuk potensi dampak cuaca ekstrem dapat mengakses laman website signature.bmkg.go.id. Dia pun mengingatkan berbagai pihak, termasuk pemda dan pemprov untuk melakukan persiapan memasuki musim hujan.

"Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan," jelas dia.

 


Lakukan Penataan Lingkungan Secepatnya

Tidak ketinggalan, setiap pihak diharapkan segera melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol. Lakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, serta menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang hingga laksanakan giat penghijauan secara lebih masif.

"Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi," Guswanto menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya