27 Orang Hilang Akibat Erupsi Gunung Semeru

Sebanyak 27 orang hilang akibat meletusnya Gunung Semeru. Jumlahnya bertambah 18 dari data Minggu (5/12/2021) yang tercatat 9 orang hilang.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2021, 19:51 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 13:50 WIB
Jejak Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh
Penduduk desa menyelamatkan apa yang mereka dapat dari rumah mereka yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Desa Sumber Wuluh luluh lantak mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ratusan warga mengungsi. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 27 orang hilang akibat meletusnya Gunung Semeru. Jumlahnya bertambah 18 dari data Minggu (5/12/2021) yang tercatat 9 orang hilang.

"Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).

Hingga saat ini, total 15 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Rinciannya, 8 korban meninggal teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.

Abdul menjelaskan, total korban terdampak awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa. Tercatat 1.707 jiwa mengungsi di 19 titik.

19 Titik tersebut yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), dan Balai Desa Oro Oro Ombo. Kemudian Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng, dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Merusak Pemukiman dan Infrastruktur

Selanjutnya di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), dan Kantor Camat Candipuro. Kemudian Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. Seperti rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya