Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dilakukan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Menurut dia, Indonesia harus memiliki kota yang modern agar dapat menjadi 5 negara terbesar di dunia pada 2045.
Advertisement
Baca Juga
"Kita melihat ke depan. Dalam persaingan antar negara, Indonesia punya potensi untuk masuk dalam 5 negara terbesar di dunia tahun 2045," kata Airlangga saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (12/3/2022).
"Untuk membuat 5 negara besar di tahun 2045 itu, membutuhkan platform baru yaitu kota yang yang modern dan mendahului dari zamannya," sambungnya.
Airlangga mengatakan selama ini, pusat ekonomi Indonesia hanya berputar di Pulau Jawa saja. Tak hanya itu, populasi penduduk Indonesia saat ini mayoritas berada di Pulau Jawa.
"Seluruhnya menumpuk di Pulau Jawa, tetapi kebutuhan pangan tidak bisa dihasilkan hanya dari Pulau Jawa," ujarnya.
Negara Maju
Airlangga menyampaikan beberapa negara maju telah memisahkan antara ibu kota negara dan pusat bisnis. Misalnya, ibu kota Amerika Serikat yang berada di Washington DC sementara pusat bisnis di New York.
Untuk itulah, kata dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membangun ibu kota negara di Kalimantan Timur. Airlangga meyakini pemindahan IKN ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita negara kepulauan yang pulaunya dua pertiga dari daratan. tapi lokasi kita strategis di Indo Pasifik. Pertumbuhan ekonomi ke depan ada di Indo-Pacific," tutur Airlangga.
Dia pun meminta Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi memanfaatkan keberadaan IKN yang ada di kawasan timur. Airlangga menekankan Universitas Hasanuddin harus menjadi kiblat pengetahuan di IKN baru.
"Center of excellent yang ada di timur ada di Unhas. Sama seperti kalau di Jakarta ada UI (dan) ITB. Maka di next IKN ada Unhas. Unhas harus menjadi kiblat pengetahuan di ibu kota baru dan kita akan kembangkan perekonomian berbasis Nusantara," jelas Airlangga.
Advertisement