Penaikan Pertamax Dinilai Masih Moderat, Masyarakat Diminta Tak Panik

Agar masyarakat tak beralih ke BBM jenis pertalite, Piter meminta Pertamina segera mempersiapkan pasokan

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2022, 21:23 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 13:21 WIB
FOTO: Antrean Kendaraan di SPBU Jelang Kenaikan Harga Pertamax
Kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sebuah SPBU di Jakarta, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan tarif baru BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 pada 1 April 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Penaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax yang masih di bawah harga keekonomian disebut masih moderat. Hal ini dinilai sebagai upaya pemerintah untuk tidak terlalu membebani masyarakat.

"Saya kira (penaikan moderat) ini sesuai dengan misi Pertamina sebagai BUMN (badan usaha milik negara) yang tidak semata mengejar keuntungan," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah saat dihubungi, Rabu, 5 April 2022. 

Meski masih di bawah harga keekonomiannya, penaikan yang tak signifikan itu tak berarti membuat Pertamina merugi. "Dengan harga (Pertamax) Rp12.500 per liter, Pertamina tetap untung. Hanya, untungnya tidak maksimal," kata Piter

Agar masyarakat tak beralih ke BBM jenis pertalite, Piter meminta Pertamina segera mempersiapkan pasokan. Pasalnya, sejak pertamax naik, pengguna kendaraan mulai beralih ke pertalite.

"Pertamina seharusnya sudah mempersiapkan pasokan yang cukup," kata dia.

Antusiasme masyarakat memburu pertalite, kata dia, merupakan reaksi spontan. "Shock sesaat. Ditambah lagi dengan adanya isu Pertalite yang akan naik, hal ini membuat terjadinya panic buying," kata dia.

Piter yakin fenomena ini tidak akan lama. Dengan catatan, pemerintah segera memutuskan kebijakan terkait pertalite.

 

Kenaikan Harga Pertamax

PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM jenis pertamax menjadi Rp12.500 per liter atau naik dari harga sebelumnya yang sebesar Rp9.000 per liter. Harga baru tersebut berlaku 1 April 2022.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Harga pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan dengan harga BBM sejenis dari operator SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) lainnya," kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Maret 2022.

Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Harga keekonomian pertamax berkisar Rp16.000 per liter.

Infografis Harga BBM Subsidi 2018 Tidak Naik
Infografis Harga BBM Subsidi 2018 Tidak Naik
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya