Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan nahas belum lama ini dialami grup musik Debu di Tol Pasuruan-Probolingggo pada Kilometer KM 837.200/B, Senin (18/4/2022). Tercatat ada enam orang menjadi korban pada dini hari tadi.Â
Pada kecelakaan tersebut, dua orang dilaporkan tewas, dua lainnya luka berat, sementara lainnya mengalami luka ringan.
Ada pun mereka yang tewas teridentifikasi bernama Firdaus (31), warga Kualalumpur dan Alhadad Amal Sheikh Aidaros (30), warga Selangor.
Advertisement
Saat ini, korban tewas maupun mereka yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menilik sedikit grup musik yang anggotanya berasal dari berbagai negara tersebut. Saat ini, grup musik Debu yang digawangi Kumayl Mustafa Daood atau yang dikenal sebagai Mustafa Debu memiliki jumlah anggota sebanyak 12 orang. Di mana sebagian besar personelnya berasal dari Amerika Serikat (AS), Swedia, Inggris, dan Indonesia.
Sebelum hijrah ke Indonesia pada tahun 1999, grup musik ini benama Dust on the Road atau Debu di Jalanan, hingga akhirnya berganti nama menjadi Debu. Selain mengusung irama timur tengah, grup ini juga memainkan nuansa musik country hingga jazz.Â
Memulai debutnya di Tanah Air, dua album telah mereka hasilkan. Mabuk Cinta (2003) dirilis dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Album ini berisi 10 lagu termasuk single pertama, "Cinta Saja".
Setahun kemudian mereka merilis album kedua bertajuk Makin Mabuk (2004) yang dirilis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Berikut sejumlah fakta terkait kecelakaan yang menimpa grup musik Debu, Senin dini hari tadi di Tol Pasuruan-Probolinggo dhimpun Liputan6.com:Â
1. 2 Orang Meninggal
Kecelakaan maut tersebut terjadi antara mobil jenis Toyota Vellfire hitam dengan Nopol L 1055 DL dengan truk yang belum diketahui nomor polisinya.
Untuk korban meninggal dunia merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Firdaus (31) warga Kuala Lumpur dan al-Hadad Amal Sheikh Aidaros (30) warga Selanggor.
Kanit PJR Jawa Timur 4 Tol Pasuruan- Probolinggo Iptu Sudirman membenarkan kejadian itu. Kata dia ada dua korban jiwa dalam kecelakaan tersebut
"Benar, dua korban meninggal dunia merupakan warga Malaysia," kata Sudirman
Sedangkan dua penumpang lainya mengalami luka berat, masing- masing bernama Daood Abdullah Al Daood (35) warga Talang, Tegal dan Umar (28) warga Pondok Labu Jakarta Selatan.
Untuk satu penumpang luka ringan, yaitu Jamila Binti Abdul Qodir dan Sopir Toyota Vellfire, Miyanto.
"Informasi sementara, seorang korban luka berat adalah drummer dari grup musik Debu," tambah Sudirman.
Advertisement
2. Kronologi Kecelakaan
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Dwi Sumrahadi R menyatakan kecelakaan bermula saat Villfire berjalan dari Timur arah ke Pasuruan dilajur lambat.
Diduga pengemudi mengantuk dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya sehingga menabrak kendaraan Truk gol III yang berjalan searah di depannya.
"Posisi terakhir kendaraan Vellfire melintas menutup lajur," katanya.
Polisi sudah mendatangi TKP dengan pihak pengelola Tol Pasuruan Probolinggo dan membawa korban untuk di evakuasi ke RS Dr. Moch Saleh Kota Probolinggo.
Sementara itu, grup musik Debu belum memberikan pengumuman resmi mengenai peristiwa ini dalam unggahan media sosialnya. Namun, sudah banyak warganet yang memberikan ucapan dukacita lewat akun @debu_journey maupun di akun masing-masing personel grup ini.Â
"innalillahiwainnailaihi rajiun , Turut Berduka Cita,"Â tulis seorang warganet.Â
"Bang semoga sahabat yang gugur di jln dakwah Husnul khatimah," tulis warganet lain di akun milik Daood Debu.Â
3. Daood, Personel Debu Alami Patah Tulang
Salah seorang personel Debu, Daood mengalami patah tulang dan rencananya akan dioperasi. "Daood patah tulang kaki, tapi Alhamdulillah keadaan stabil. Dia lagi dipindahkan ke Surabaya untuk dioperasi," ujar Ibrahim selaku teman keluarga, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com. Â
Hingga kini, Daood Debu masih belum melewati masa kritisnya. Manajer pun minta doa untuk keselamatan dan kesembuhan Daood.
"Kondisi masih kritis, jadi mohon doanya," Ibrahim mengakhiri pernyataannya.
Untuk diketahui, kelompok musik ini di bawah bimbingan Syekh Fattaah, pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf mereka. Saat di AS, nama kelompok musik mereka adalah Dust on the Road atau Debu di Jalanan.
Personel Dust on the Road adalah orangtua sebagian besar personel Debu yang sekarang. Mereka hijrah ke Indonesia pada 1999. Setelah di Indonesia, mereka mengubah nama mereka menjadi Debu dengan perubahan formasi.
Hijrah ke Indonesia, sejumlah album telah dirilis Debu. Terakhir, Debu merilis album kompilasi bertajuk ‘Ramadhan Penuh Cinta’ pada 2018 yang didukung sejumlah musisi top Indonesia seperti Opick, Sabyan, Sandhy Sondoro dan Virgoun. Setelah itu, mereka lebih banyak tampil di berbagai konser dan acara televisi.
Ada pun personel Debu saat ini terdiri dari Daood Abdullah (drum), Fatimah Husniah (baglama (saz), biola), Layla Wafiyah (harpa, kanoon, tambur & vokalis), Ali Mujahid Abdullah (bass & backing vocal), Kumayl Mustafa Daood (vokalis utama, oud, biola, komposer & pengaransir), Naimah Mahmoud (mandolin, perkusi, oud), Shakur, Binhassan Ali (perkusi dan biola), Najmah Hakimah (santur & biola, instruktur vokal, komposer), Naseem Nahid DeVoe (perkusi, peman riq), Muhammad Saleem (seruling, perkusi, vokalis), Shakurah Yasirah (biola, saz), dan Abdul Wahab (perkusi).
Advertisement