Liputan6.com, Jakarta Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang kini dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, tercatat 28 pasien, atau berkurang tiga orang.
Adapun data pada Senin 25 April 2022 ada 31 orang pasien Covid-19 di rawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Advertisement
Baca Juga
"Jumlah pasien rawat inap 28, berkurang 3 orang," kata Pegawai Harian Lepas (PHL) Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Septiono Prayogo pada Selasa (26/4/2022).
Menurut dia, dari total pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, 19 di antaranya pria dan 9 wanita. Dia mencatat sejak 23 Maret 2020 hingga 26 April 2022 pukul 20.00 WIB, fasilitas isolasi terpusat itu merawat 164.192 pasien Covid-19.
Sementara untuk Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang mencatat penurunan pasien Covid-19. Data kemarin mencapai 21 pasien, kini hanya 18 orang.
"Berkurang 3 pasien," ucap Yoga.
Dia merinci pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Kota Batam, Kepulauan Riau itu. 13 Orang di antaranya pria dan 5 wanita.
Berdasarkan data rekapitulasi, RSKI Pulau Galang merawat 21.752 pasien Covid-19 sejak 12 April 2020 sampai 26 April 2022.
Sebagai gambaran, pada hari ini, Selasa (26/4/2022), terdapat penambahan 576 orang positif Corona dilaporkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Total akumulatifnya sampai kini ada 6.045.043 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.
Sedangkan kasus sembuh pada hari ini bertambah 4.058 orang. Sehingga di Indonesia total akumulatif ada 5.879.141 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 sampai saat ini.
Sementara itu, pada hari ini kasus meninggal dunia ada penambahan 30 orang. Dengan begitu, total akumulatif hingga kini sebanyak 156.163 orang meninggal dunia di Indonesia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Senin 25 April 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Selasa (26/4/2022) pada jam yang sama.
Â
Kasus Covid-19 di Sumbar dan Lampung Relatif Tinggi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kasus Covid-19 di dua provinsi di luar Jawa-Bali masih relatif tinggi, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443H. Adapun kedua daerah itu yakni, Lampung dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Kasus aktif di Lampung dan Sumatera Barat relatif lebih tinggi daripada daerah lain, meskipun juga mengalami tren penurunan kasus. Kasus Aktif tertinggi terdapat di Provinsi Lampung dengan 964 kasus," jelas Airlangga dikutip dari siaran persnya, Selasa (26/4/2022).
Kendati begitu, kata dia, angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia terus membaik di semua pulau yaitu 0,99 atau di bawah 1,00 (laju penularan terkendali). Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 sudah cukup terkendali.
"Untuk wilayah di luar Jawa-Bali, rincian Angka Rt dari tertinggi ke terendah adalah Sumatera (1,00), Papua (1,00), Kalimantan (0,99), Nusa Tenggara (0,99), Maluku (0,99), dan Sulawesi (0,98)," kata dia.
Airlangga mengatakan, kasus harian positif Corona secara nasional tercatat hanya 382 per 24 April 2022. Angka ini berkurang signifikan sebesar -99,4 persen dari jumlah tertingginya di 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus.
"Kasus aktif nasional berjumlah 17.631 kasus, turun -96,99 persen dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus," ucap Airlangga.
Â
Advertisement
Keterisian Tempat Tidur Terkendali
Airlangga menyampaikan, kasus harian Covid-19 di luar Jawa-Bali konsisten menunjukkan tren penurunan sebesar 80 kasus per 24 April 2022. Secara umum, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19 juga terkendali.
"Tetapi BOR Covid-19 dan Isolasi tertinggi ada di Provinsi Papua yakni 8 persen. Untuk BOR ICU tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah yakni 29 persen," tutur dia.
Meski kasus aktif Covid-19 di Lampung dan Sumbar tertinggi, namun BOR di dua daerah itu masih memadai dan rendah. BOR RS di Lampung saat ini hanya 3 persen dan Sumbar 3 persen.
"Dua Provinsi dengan kasus aktif tertinggi, tetapi BOR masih memadai dan Konversi TT (tempat tidur) Covid-19 di RS juga masih rendah adalah Lampung dengan 964 kasus, BOR = 3 persen, dan Konversi = 22 persen, serta Sumatera Barat dengan 394 kasus, BOR 3 persen, dan Konversi 22 persen," ungkap Airlangga.
Â
Bersiap ke Endemi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan setidaknya butuh waktu enam bulan untuk masa transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi. Nantinya, pemerintah akan melihat perkembangan kasus untuk menentukan kebijakan ke depannya.
"Ini masih ada transisi, kira-kira 6 bulan. Kita lihat seperti apa, baru nanti silakan kalau di luar ruangan buka masker, kalau di dalam tetap masih pakai masker," kata Jokowi saat meninjau Sirkuit Formula E di Ancol Jakarta Utara, Senin (25/4/2022).
Menurut dia, saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia memang sudah rendah yakni, di bawah 20.000. Oleh sebab itulah, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman pada momentum Lebaran 2022.
Kendati begitu, Jokowi menekankan pemerintah tidak ingin terburu-buru menetapkan status endemi seperti negara-negara lain. Sehingga, pemerintah menyiapkan waktu enam bulan untuk menentukan apakah Indonesia bisa beralih ke endemi.
"Tapi apapun, ada masa transisi yang kita harus hati-hati. Saya tidak ingin kayak negara-negara lain, buka masker, tidak," ujarnya.
Â
Reporter: Supriatin/Merdeka.com
Advertisement