Tutup Rakernas Nasdem, Surya Paloh Sindir Pemerintah soal Kelangkaan Minyak Goreng

Menurut Surya Paloh, ini merupakan alasan bagi Partai Nasdem untuk terus berjuang memperbaiki permasalahan yang dihadapi pemerintah, dengan turut andil membuat perubahan lewat jalur demokrasi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Jun 2022, 06:36 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2022, 06:22 WIB
Rakernas Partai Nasdem
Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh sempat menyindir soal penanganan pemerintah terhadap kelangkaan minyak goreng di Tanah Air. Hal itu disampaikannya saat penutupan Rakernas Partai Nasdem pada Jumat (17/6/2022).

"Negara dengan produksi minyak yang terbesar misalnya, palm oil, kan kita kesulitan minyak goreng berbulan-bulan, ini sebuah hal yang bisa membikin hati kita bertanya apa yang salah. Urusan tetek-bengek seperti ini saja memerlukan waktu yang terlalu lama untuk penyelesaiannya," kata Surya dalam Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Menurut Surya Paloh, ini merupakan alasan bagi Partai Nasdem untuk terus berjuang memperbaiki permasalahan yang dihadapi pemerintah, dengan turut andil membuat perubahan lewat jalur demokrasi.

"Inilah saudara-saudara, kenapa kita harus terus menerus berjuang untuk membawa misi gerakan perubahan. Karena esensi gerakan perubahan itu adalah perubahan sikap mental dari seluruh apa yang kita miliki," jelas dia.

Surya menekankan bahwa Indonesia memiliki modal besar dari Tuhan yang tidak dimiliki bangsa lain di bumi. Dari posisi strategis misalnya, letak geografis Indonesia merupakan yang terbaik.

"Sumber daya alam kita luar biasa. SDM cukup, lebih dari cukup. Tapi realita kehidupan kita, ketika kita memang ingin gapai cita-cita lebih besar, tidak hanya sekedar duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa lain, kita mau lebih," ucapnya.

"Beri kontribusi optimal. Ketika kita tanya pada diri kita. Mampukah, bisakah kita lahirkan itu, saya pikir kalau kita sungguh-sungguh mulai tradisi baru, apabila term gerakan perubahan mampu kita laksanakan, kita akan capai itu. Tapi realita kehidupan dan interaksi sosial buat kita harus bisa terima fakta, kita masih jauh," jelas Surya Paloh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Usung Capres dari Internal

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pembukaan Rakernas Partai NasDem di JCC, Jakarta, Rabu (15/6/2022) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pembukaan Rakernas Partai NasDem di JCC, Jakarta, Rabu (15/6/2022) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Partai NasDem memastikan tidak mengusung kader dari internal partai.

Nantinya, Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh akan mengumumkan tiga nama yang akan didukung maju Pilpres 2024.

"NasDem ini lahir bukan untuk kepentingan Nasdem, tapi untuk kepentingan bangsa. Jadi kita tidak mengkualifikasi internal. Kita mau dia orang Indonesia, anak negeri, punya kapasitas, punya gagasan, punya visi, jadi salah kalau kemudian berpikir bahwa partai dibangun untuk kepentingan kadernya. Enggak boleh itu," tutur Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Menurut dia, pola pikir memaksakan kader internal partai maju Pilpres merupakan salah satu faktor yang membuat rakyat skeptis dan jauh dari partai politik.

Hal tersebut dinilai merupakan sikap egois, dengan mementingkan partai politiknya sendiri.

"Partai politik selalu merasa dirinya lebih tahu, lebih baik dari orang lain. NasDem buka peluang ke semua orang, anak negeri yang punya kapasitas namanya Indonesia memanggil. Ini beri kesempatan para aktivis, akademisi, profesional, untuk kemudian dia belum berpartai, ketika dia mau jadi presiden, gubernur, kita fasilitasi. Karena di luar kader Nasdem, di luar sana masih banyak anak negeri yang punya potensi dari kader Nasdem," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya