Pelatihan Literasi Digital Akan Diberikan kepada 5,5 Juta Masyarakat di Tahun 2022

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 Program #MakinCakapDigital akan memberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2022, 06:01 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 15:59 WIB
Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate. (Foto: Kemenkominfo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 Program #MakinCakapDigital akan memberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat.

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas. Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar,” kata Johnny G Plate.

Berdasarkan survei Hootsuit tahun 2021, pengguna internet aktif di Indonesia sudah mencapai 202,6 juta dengan pengguna aktif sosial media sebesar 170 juta pengguna, di mana data ini mengalami pertumbuhan yang massif sebesar 15,590 dari tahun 2020.

Pertumbuhan massif ini membuka ruang untuk meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi serta internet, misalnya pencurian data, peretasan, penyebaran hoaks, dan sebagainya.

Atas dasar tersebut literasi digital sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam kegiatan edukasi tentang kecakapan literasi digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang.

Dalam perjalanannya Program #MakinCakapDigital sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 yang lalu, berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.

Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level Sedang dengan skor 3.49. Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46.

Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat. Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level Baik dan memenuhi target sebanyak 5,5 juta orang mendapatkan literasi digital, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat melalui program 'Indonesia Makin Cakap Digital 2022'.

Program ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital dalam bentuk webinar (seminar dan diskusi secara online), talkshow dalam format hybrid toffline dan online), serta special event penunjang kegiatan literasi digital.

Implementasi kegiatan dari program tersebut dibagi menjadi 2 (dua) segmen, yaitu untuk segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat / komunitas: yang tersebar di 9 (sembilan) wilayah yang ditentukan berdasarkan jumlah proporsional penggunaan internet di Indonesia.

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk.

Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas. Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif.

Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.

Hadir di Wilayah Sumatera

Webinar dengan tema 'Strategi: Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital' (Istimewa)
Webinar dengan tema 'Strategi: Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital' (Istimewa)

Program 'Indonesia Makin Cakap Digital 2022' hadir di wilayah Sumatera dan sekitarnya untuk segmen kelompok masyarakat atau komunitas dengan total target sebanyak 400.000 orang mendapatkan literasi digital di tahun 2022.

Program tersebut dibuka dengan webinar pada hari Sabtu, 16 Juli 2022, pukul 10.00 - 12.00 WIB dengan tema 'Strategi: Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital'. Webinar tersebut dihadiri oleh 2000 orang dari berbagai kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Sumatra yang menghadirkan narasumber Kepala Inkubator Bisnis & Praktisi Literasi Digital, Fajria Fatmasari, CEO & Co-Founder Paberik Soeara Rakjat, Pradipta Nugrahanto, Chief Business Officer Paberik Soeara Rakjat, Tio Prasetyo

Dalam webinar tersebut, Fajria Fatmasari membahas mengenai strategi pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif pilar kecakapan digital.

“Saat ini indeks kecakapan digital masyarakat Indonesia masih rendah, padahal dengan kecakapan digital yang baik masyarakat Indonesia dapat menciptakan peluang baru dengan melakukan usaha menggunakan internet dan media sosial. Dengan memiliki kecakapan digital yang baik diharapkan masyarakat mampu mengetahui dan menggunakan teknologi digital untuk sesuatu yang produktif dan kreatif, serta menciptakan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar,"papar Fajria Fatmasari dalam sesi webinar tersebut.

Pradipta Nugrahanto memperkaya pembahasan mengenai strategi pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif etika digital.

“Dalam berinteraksi di dunia digital, kita harus memahami dan menyadari akan munculnya standar baru dalam beretika. Kita harus memahami bahwa jika dunia digital bukanlah dunia yang tanpa batasan justru memiliki batasanbatasan yang sangat perlu diperhatikan. Disadari atau tidak apa yang kita lakukan di dunia digital adalah cerminan diri kita di dunia nyata. Dengan kata lain, perilaku etis akan mendukung terciptanya citra yang baik bagi bisnis,” jelas Pradipta Nugrahanto.

Tio Prasetyo melengkapi pembahasan mengenai strategi pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif keamanan digital.

“Pengguna internet perlu mengetahui dan memahami pentingnya faktor keamanan dalam beraktivitas di dunia digital. Plagiasi dan pencurian data sangatlah mudah dan sering sekali terjadi di dunia digital. Melakukan pengamanan perangkat media digital menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Terdapat beberapa tips sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aspek keamanan digital bagi bisnis. Tidak sembarang membuka link dari sumber yang tidak dikenal, membuat verifikasi berjenjang untuk akses ke media digital adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melakukan pengamanan atas aset digital bisnis,” jelas Tio Prasetyo.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya