Mengunjungi Pabrik Pengemasan Air Zamzam di Makkah

Tim MCH Makkah berkesempatan menyambangi pabrik pengemasan air zamzam, Zamazemah di kawasan Zaidi, Makkah.

oleh Mevi Linawati diperbarui 22 Jul 2022, 17:33 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2022, 17:33 WIB
Pabrik pengemasan air zamzah Zamazemah di Makkah, Arab Saudi ( Liputan6.com/ Mevi Linawati)
Pabrik pengemasan air zamzah Zamazemah di Makkah, Arab Saudi (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Liputan6.com, Jakarta - Air zamzam menjadi salah satu pembahasan yang selalu disinggung dalam setiap musim haji, seperti halnya pada 2022. Apalagi karena air zamzam ini dilarang dibawa pulang oleh jemaah haji.

Banyak jemaah yang tetap nekat membawa pulang air zamzam, dimasukkan ke bagasi walaupun sudah ada imbauan dari pihak maskapai penerbangan dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Air zamzam yang mereka bawa ini dikemas dengan berbagai cara agar tidak ketahuan. Salah satunya dilakban. Namun, pada akhirnya tetap terdeteksi.

Tim MCH Makkah berkesempatan menyambangi pabrik pengemasan air zamzam, Zamazemah, di kawasan Zaidi, Makkah pada Rabu 20 Juli 2022 sekitar pukul 22.00 Waktu Arab Saudi.

Ribuan dus air zamzam kemasan berisi botol 330 ml untuk jemaah haji terlihat di pabrik sejauh mata memandang di Zamazemah United Office.

Mesin mesin produksi terus berjalan. Botol botol air zamzam dalam ukuran 330 ml terus bergerak menuju pengemasan dan pengepakan dan masuk kardus.

Disambut oleh sejumlah petinggi perusahaan, Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al-Faraj mengatakan, air zamzam yang berasal dari sumber sumur di Masjidil Haram dialirkan melalui pipa ke daerah Kudai.

Dari Kudai, air zamzam dibawa dengan truk tangki ke lokasi pabrik di kawasan Zaidi yang jaraknya mencapai 10 kilometer dengan waktu tempuh 10 menit.

"Jadi, pertama disaring, kemudian dijadikan per botol-botol," terang Al Faraj yang dibantu penerjemah.

 

Layani Kebutuhan Jemaah Haji

Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al-Faraj dan penerjemah dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di pabrik zamzam. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)
Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al-Faraj dan penerjemah dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di pabrik zamzam. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Al Faraj menerangkan, Zamazemah merupakan perusahaan yang diberikan mendapat instruksi oleh pemerintah Arab Saudi untuk kebutuhan jemaah haji.

"Air zamzam merupakan awal wujud adanya Makkah. Jadi kalau tidak ada air Zamzam, maka tidak ada Makkah," kata dia.

"Air zamzam merupakan mukjizat bagi umat Islam sendiri karena sejak 4.000 tahun yang lalu sampai hari ini air Zamzam tidak pernah terputus sama sekali," sambung Al Faraj.

Al Faraj mengatakan, air zamzam untuk jemaah haji dikemas dalam ukuran 330 ml. Dibagikan kepada jemaah haji per harinya minimal 3 botol atau sekitar 1 liter.

"Dalam satu jam, mencapai 10 ribu botol air Zamzam," kata dia.

Dia pun mengatakan, ada 820 pegawai yang bekerja di perusahaan pengemasan air zamzam ini. Karyawan, kata dia, sempat mencapai ribuan sebelum adanya bantuan alat otomatis di pabrik.

 

Perubahan Kemasan Zamzam

Gambar di dinding pabrik yang menunjukkan transformasi perubahan kemasan air zamzam.
Gambar di dinding pabrik yang menunjukkan transformasi perubahan kemasan air zamzam. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Di dalam bangunan pabrik, terdapat foto-foto sejarah pengemasan air zamzam. Seorang karyawan perempuan pun menerangkan, pada zaman dahulu, pengemasan air zamzam masih melalui campur tangan manusia, kemudian air dimasukkan satu per satu ke jerigen-jerigen.

Hingga akhirnya air zamzam juga ditaruh di pinggir jalan atau di kawasan masjid. Kemudian, bertranformasi dari jeriken, menjadi ukuran galon besar, hinga akhirnya menjadi botol ukuran 330 ml.

"Dulu, bisa kita lihat, sampai sekarang juga masih ada, langsung ditaruh di pinggir-pinggir jalan. Kemudian kita bisa lihat, langsung dibuka kerannya dan langsung diminum dari kran tersebut," terang dia.

Di dalam pabrik juga terdapat replika sumur zamzam. Ada ember dan tali tambang untuk menimba air zamzam dari sumur.

<p>Replika sumur air zamzam di perusahaan Zamazemah. (Dokumentasi MCH)</p>

Di sebelah replika sumur juga terdapat kendi kendi tanah yang dijadikan tempat meletakkan air zamzam beserta dengan cawannya. Ada pula botol botol kecil tempat menyimpan air zamzam zaman dahulu kala.

Al Faraj menerangkan, lokasi pabrik jauh dari tempat pengambilan air, karena supaya tidak mengganggu peribadahan jemaah. Selain itu, untuk membuat pabrik dibutuhkan minimal ukuran 11.000 meter persegi.

"Daerah ini (Zaidi) khusus untuk daerah pabrik dan industri, jadi memang tidak mengganggu jamaah haji yang memang sedang berhaji. Jarak dari Kudai ke sini lebih kurang 10 kilometer dan lebih kurang juga 10 menit," kata dia.

Sumur air zamzam berada di antara makam Ibrahim dan di antara Ka'bah tapi sekarang sudah digali lagi lebih dalam supaya tidak mengganggu proses peribadatan jamaah haji.

"Dulu waktu kecil, bisa turun ke sumur air Zamzam. Akan tetapi karena sekarang sudah semakin ramai, peziarah dan para jemaah haji, akhirnya sekarang sudah tidak bisa turun ke bawah," kata Al Faraj disampaikan ke penerjemah.

Dia menerangkan, pengelola air zamzam di Zamazemah ini diwariskan dari kakek dan ayah hingga akhirnya jatuh kepada dirinya. Kakek hingga ayah mereka dulunya adalah pekerja air zamzam.

Di sepanjang dinding perusahaan pun terdapat informasi mengenai keluarga mana saja yang mengelola air zamzam ini.

 

Air zamzam murni

Zaman dulu, air zamzam dimasukkan di dalam kendi air dan diberikan ke jemaah dengan cawan. (dokumentasi MCH)
Zaman dulu, air zamzam dimasukkan di dalam kendi air dan diberikan ke jemaah dengan cawan. (dokumentasi MCH) (dokumentasi MCH)

Zaman dulu, air zamzam yang diambil dari sumur sedalam 30 meter ini, dimasukkan ke gentong-gentong dari tanah. Setiap keluarga yang bekerja di air Zamzam pun memiliki tanda khusus di bagian kendi atau gentong tanah.

"Jadi setiap kendi, setiap famili memiliki tanda untuk mengambil air Zamzam," terang Abdul Basit Yahya Al-Mahdi, Sekretaris Eksekutif Zamazemah Company.

Setelah air zamzam diisi ke dalam kendi besar, bagian bawah kendi kemudian dibakar dengan bukhur, seperti arang tetapi wangi. Jadi setiap jemaah haji yang datang dulu, para pemilik sumur Zamzam atau pekerja, membawa satu kendi dan satu tossa (seperti gelas) dan mereka memberikan kepada para jemaah satu per satu.

"Air Zamzam air yang bisa menjadi syifa atau obat, yang mana manfaat dan khasiatnya baik," kata dia.

Pihak Zamazemah menyebut, ada penelitian dari Prof Yahya Hamza Koshak. Hasil penelitian menyebutkan, seribu botol besar dicampur dengan air kecil Zamzam ini, maka kadarnya berubah menjadi air Zamzam.

Bahkan pada zaman dahulu, kata pihak Zamazemah, jemaah membawa air zam zam ke kampung halaman dengan botol besi kecil, botol besi dipanaskan supaya terkunci. Air Zamzam yang jumlahnya sedikit itu kemudian dicampur dengan air yang ada di negaranya.

"Apa yang dilakukan jamaah haji itu bagus dan benar karena tidak perlu membawa banyak air, tinggal dicampurkan ke dalam banyak air yang ada di rumah, tidak mengurangi keasliannya," kata mereka. 

Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al-Faraj mengatakan, pihaknya bertanggungjawab agar jemaah merasakan air yang murni. Sehingga air zamzam yang dikelolanya betul betul murni, tidak tercampur apapun.

"Pekerjaan ini tidak mudah, dan ini ada arahan dari Kerajaan untuk melayani jemaah haji dengan sepenuh hati," kata dia.

Mengapa Aliran Air Zamzam Tidak Pernah Terputus?

Kemasan air zamzam zaman dulu. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)
Kemasan air zamzam zaman dulu. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al-Faraj mengatakan, itu karena air Zamzam adalah mukjizat sejak dari zaman Nabi Ismail dan Siti Hajar. Air yang keluar pun tidak seperti air-air lainnya.

Namun demikian, pada suatu masa di zaman sebelum Rasulullah SAW, terjadi peristiwa yang dinamakan juhrum, di mana aliran sumur air zamzam sempat terputus atau berhenti. Kemudian digali lagi pada zaman Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad.

Abdul Muthalib, lanjut Al Faraj, melihat dalam mimpinya bagaimana dan di mana harus menggali sumur air Zamzam pada saat itu. Mimpi itu terjadi sampai 3 kali dan malaikat Jibril memerintahkan menggali air Zamzam. Hingga akhirnya digali dan tidak pernah terputus sama sekali sampai sekarang.

Dia mengatakan, perusahaan Zamazemah pada musim haji 2022 ini mendistribusikan 1 juta liter air zamzam kepada jemaah haji setiap hari. Itu hanya di Makkah saja, belum di tempat lainnya.

"Jadi satu juta liter per hari itu khusus untuk jemaah haji, di luar yang diperjualbelikan di toko-toko. Tidak ada sumur di manapun di dunia yang bisa memberikan kapasitas air sebanyak ini," kata Al Faraj.

Dia mengatakan, Air Zamzam didistribusikan di tiga masjid saja, Masjid Nabawi, Masjidil Haram, dan Masjid Quba.

Al Faraj mengatakan, seiring dengan perkembangan zaman, cara pendistribusiannya air Zamzam mulai menggunakan sistem digitalisasi. Misalnya ada pemesanan, maka tinggal dikirimkan ke hotel.

Sementara dulu, pihak dari perusahaan yang datang ke hotel untuk proses pengiriman.

 

Cara Jaga Kualitas Air Zamzam

Air zamzam dalam botol 330 ml yang sudah masuk kardus dan siap diedarkan ke jemaah haji.
Air zamzam dalam botol 330 ml yang sudah masuk kardus dan siap diedarkan ke jemaah haji. (Liputan6.com/ Mevi Linawati)

Managing Director Zamazemah Company Hasan Mahmud Abu Al-Faraj, untuk menjaga kualitas zamzam dilakukan dengan tiga tahap.

Pertama, pengecekan dari air tangki, kemudian pengecekan ketika sampai di pabrik pengemasan, dan pengecekan setanjutnya setelah dimasukkan dalam botol.

Pengecekan kadar air zamzam juga tidak hanya dilakukan pihak perusahaan, tetapi juga perwakilan dari pemerintah.

Bahkan, kata dia, sebelum dikeluarkan dan didistribusikan ke jamaah haji, ada tanda pengecekan untuk setiap botol air Zamzam.

Zamazemah, kata Al Faraj, melakukan proses recycle dari botol-botol air minum. Dari pemerintah, kata dia, ada instruksi supaya proses pembuatan botol-botol ini tidak mengganggu lingkungan, harus ramah lingkungan.

Dia pun menjelaskan mengapa Zamazemah mengubah ukuran kemasan dari galon ke botol. Menurut dia, dengan kemasan galon banyak jemaah haji yang tidak tahu saat air Zamzam didistribusikan ke hotel.

"Kalau didistribusikan dengan botol kecil ini, bisa dibagikan langsung ke perorangan sehingga lebih mudah. Jadi bisa dibawa ke mana-mana. Ke Haram bisa, itu pertimbangannya," kata Faraj.

Dia pun memberikan pendapatnya mengenai air zamzam yang dilarang dibawa pulang ke Tanah Air. Al Faraj mengatakan, larangan ini bukan karena dari keputusan dari Pemerintah Arab Saudi tetapi karena memang ada aturan khusus maskapai dan itu internasional yang melarang.

"Bukan hanya air Zamzam saja. Bahkan barang cair lainnya pun dilarang dibawa," tandas Al Faraj.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya