Komnas HAM Sebut Kehadiran Bharada RE Sangat Penting, Ini Alasannya

Taufan menyatakan, keterangan Bharada RE sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Jul 2022, 14:37 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2022, 12:54 WIB
Komnas Ham melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo
Komnas Ham melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo (Dok. Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan Bharada RE atau Richard Eliezer misterius. Dia termasuk satu dari tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo yang dipanggil untuk dimintai keterangan terkait tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dilaporkan oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, hingga pukul 12.16 WIB Bharada RE belum juga hadir ke Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat.

"Dua ajudan belum hadir salah satunya adalah Bharada RE. Makanya kami tanya sekarang ada di mana. Mungkin saja ada pemeriksaan lain, kan ada pemeriksaan penyidik dari Polda Metro Jaya atau Bareskrim. Saya hanya menduga," kata dia di Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).

Taufan menerangkan, Komnas HAM sangat menunggu kedatangan Bharada RE. Dalam kasus ini, Taufan menyatakan, keterangan Bharada RE sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Sebagaimana dipaparkan Taufan, Komnas HAM sekarang fokus menggali penyebab kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Sebab, ada spekulasi bahwa salah satu penyebab kematian akibat adanya penyiksaan.

"Kita mau membuktikan itu. Sangat penting keterangan informasi dari mereka (ajudan Ferdy Sambo) terutama Bharada RE. Komnas HAM minta supaya itu hadir," ujar dia.

Taufan kembali menyampaikan, pihaknya tak mengetahui di mana Bharada RE berada.

"Kalau saya tahu sudah saya tanyakan dia. Saya belum tahu," ujar dia.


Komnas Ham Periksa Ajudan Ferdy Sambo

Komnas HAM memeriksa sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan dari Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM memeriksa sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan dari Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, Komnas HAM memeriksa sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan dari Irjen Ferdy Sambo. Salah satunya Bharada RE atau Richard Eliezer yang disebut polisi terlibat adu tembak dengan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kejadian adu tembak mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia dengan sejumlah luka tembak di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam membenarkan memanggil aide de camp (ADC) atau ajudan dari Irjen Ferdy Sambo. Ada tujuh orang yang diminta hadir menemui komisioner Komnas HAM hari ini.

"Ya, pemanggilan hari ini memang kami tujukan kepada ADC Pak Irjen Sambo eks kadiv Propam Polri, semua ajudannya memang kami minta untuk datang, kalau di foto misalkan ada 8 orang, tinggal 7 orang karena satu meninggal, ya ketujuhnya kami minta untuk datang, memang kami panggil semua termasuk Bharada E," kata Anam dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).

Infografis Dugaan Pembunuhan Berencana di Balik Kematian Brigadir Yoshua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Dugaan Pembunuhan Berencana di Balik Kematian Brigadir Yoshua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya