Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya membeberkan alasan partainya belum mengumumkan koalisi dengan Demokrat dan PKS.
Salah satu alasannya, karena NasDem dengan kedua partai tersebut belum pernah menjalin kerjasama.
Advertisement
Baca Juga
"Satu, kami belum pernah bekerja sama sebelumnya. Tentu ini enggak bisa kawin paksa kan, tentu proses pembangunan chemistry di dua ranah, ranah antar partai, ranah antara kandidat dengan partai, itu tidak sederhana itu," kata Willy saat ditemui di ruangan Fraksi NasDem, Jakarta, Senayan, Senin (19/9/2022).
Selain itu, faktor lain yakni proses pencocokan kedua layer dari masing-masing partai. Sebab, proses tersebut harus berjalan bersamaan, sehingga itu menjadi ganjalan masing-masing partai.
"Dua layer ini harus berjalan secara simultan. Itu yang beratnya itu, ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja. Itu kan satu layer, sementara ini bekerja dalam dua ranah lah, dua dunia, dua alam, capres-cawapresnya dan partainya," paparnya.
Lebih lanjut, Willy menuturkan, saat ini peluang PKS, Demokrat, NasDem untuk berkoalisi sudah mendekati kesepakatan.
"Peluangnya ya sejauh ini komunikasi bagus lah. (80 persen) Bisa jadi, kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi," ungkap Willy.
Â
Menemukan Titik Persamaan
Dalam pembahasan koalisi, Willy mengatakan, partainya bukan hanya membicarakan visi, namun juga membahas permasalahan kebangsaan.
Setelah menemukan titik persamaan, pembahasan calon akan berlanjut.
"Bukan hanya visi, berangkat dari problem, habis itu baru kita bersepakat apa yang harus kita lakukan, abis itu baru oh kalau begini siapa yang cocok," kata dia.
Â
Advertisement
Pastikan Dulu Koalisi Terbentuk
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya masih harus membentuk koalisi sebelum mengumumkan calon presiden (capres) 2024. Pasalnya, Nasdem tak bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa berkoalisi dengan partai politik lain.
Hal ini disampaikan Johnny menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan dirinya siap maju sebagai capres di Pilpres 2024. Adapun Anies merupakan salah satu bakal capres rekomendasi Nasdem.
"Kita harus memastikan juga terbentuk koalisi dengan syarat minimal yang ada di UU yaitu 20 persen. Ini yang harus kita perhatikan," kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/9/2022).
"Kalau ada calon dan pasangan, tapi tidak ada koalisi ya tidak jalan. Kalau ada koalisi tapi tidak berhasil membentuk pasangan tidak jalan juga," sambung dia.
Â
Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com