NasDem Belum Umumkan Koalisi dengan PKS dan Demokrat: Tak Bisa Kawin Paksa

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya membeberkan alasan partainya belum mengumumkan koalisi dengan Demokrat dan PKS.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 18:30 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan mantan Presiden PKS, Sohibul Iman saat pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Alma Fikhasari/Merdeka.com)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan mantan Presiden PKS, Sohibul Iman saat pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya membeberkan alasan partainya belum mengumumkan koalisi dengan Demokrat dan PKS.

Salah satu alasannya, karena NasDem dengan kedua partai tersebut belum pernah menjalin kerjasama.

"Satu, kami belum pernah bekerja sama sebelumnya. Tentu ini enggak bisa kawin paksa kan, tentu proses pembangunan chemistry di dua ranah, ranah antar partai, ranah antara kandidat dengan partai, itu tidak sederhana itu," kata Willy saat ditemui di ruangan Fraksi NasDem, Jakarta, Senayan, Senin (19/9/2022).

Selain itu, faktor lain yakni proses pencocokan kedua layer dari masing-masing partai. Sebab, proses tersebut harus berjalan bersamaan, sehingga itu menjadi ganjalan masing-masing partai.

"Dua layer ini harus berjalan secara simultan. Itu yang beratnya itu, ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja. Itu kan satu layer, sementara ini bekerja dalam dua ranah lah, dua dunia, dua alam, capres-cawapresnya dan partainya," paparnya.

Lebih lanjut, Willy menuturkan, saat ini peluang PKS, Demokrat, NasDem untuk berkoalisi sudah mendekati kesepakatan.

"Peluangnya ya sejauh ini komunikasi bagus lah. (80 persen) Bisa jadi, kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi," ungkap Willy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menemukan Titik Persamaan

Dalam pembahasan koalisi, Willy mengatakan, partainya bukan hanya membicarakan visi, namun juga membahas permasalahan kebangsaan.

Setelah menemukan titik persamaan, pembahasan calon akan berlanjut.

"Bukan hanya visi, berangkat dari problem, habis itu baru kita bersepakat apa yang harus kita lakukan, abis itu baru oh kalau begini siapa yang cocok," kata dia.

 


Pastikan Dulu Koalisi Terbentuk

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya masih harus membentuk koalisi sebelum mengumumkan calon presiden (capres) 2024. Pasalnya, Nasdem tak bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa berkoalisi dengan partai politik lain.

Hal ini disampaikan Johnny menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan dirinya siap maju sebagai capres di Pilpres 2024. Adapun Anies merupakan salah satu bakal capres rekomendasi Nasdem.

"Kita harus memastikan juga terbentuk koalisi dengan syarat minimal yang ada di UU yaitu 20 persen. Ini yang harus kita perhatikan," kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/9/2022).

"Kalau ada calon dan pasangan, tapi tidak ada koalisi ya tidak jalan. Kalau ada koalisi tapi tidak berhasil membentuk pasangan tidak jalan juga," sambung dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya