Polri Turunkan Tim DVI Percepat Identifikasi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Malang

Tragedi Kanjuruhan Malang dilaporkan menewaskan 127 orang. Tragedi ini pecah usai laga derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Okt 2022, 09:23 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 09:23 WIB
Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Suporter membawa seorang pria yang terluka menyusul kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. "Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta. Hingga kini, data korban meninggal dunia masih terus bertambah. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri menurunkan Tim Disaster Victim Investigation (DVI) dalam rangka membantu mengidentifikasi ratusan korban tewas atas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

"Terkait kasus yang di Malang saat ini Mabes Polri menurunkan Tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan Tim DVI Polda Jatim dan rumah sakit setempat guna mempercepat teridentifikasinya korban," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Sejauh ini, lanjut Nurul, petugas kepolisian masih terus memberikan pertolongan medis kepada para korban.

"Bahwa Mabes Polri saat ini melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," kata Nurul.

Bupati Malang, Sanusi mengungkapkan, pihaknya bakal menanggung biaya pengobatan ratusan suporter Arema atau Aremania yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Sanusi mengimbau kepada pihak rumah sakit yang tengah merawat korban, agar langsung melakukan penanganan intensif tanpa menghiraukan segala biaya.

"Biaya perawatan korban nanti akan ditanggung oleh Kabupaten Malang, jadi saya mengimbau seluruh rumah sakit yang merawat korban, agar langsung melakukan perawatan terhadap korban, jangan memikirkan biaya, karena akan ditanggung oleh Kabupaten Malang," ujarnya, Minggu (2/10/2022).

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menambahkan bahwa turut berduka cita terhadap para korban dalam peristiwa tersebut, dan berharap kedepan tidak lagi terjadi hal yang serupa.

"Kami siap mengamankan segala kegiatan masyarakat dengan mengedepankan preemtif dan preventif," ucapnya.

 

125 Suporter dan 2 Polisi Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Petugas berpakaian preman berdiri dekat kendaraan polisi yang rusak dalam kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta sebelumya mengungkapkan, sebanyak 127 orang meninggal dunia, dua diantaranya anggota polri dan 125 suporter, usai laga derby antara Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober kemarin malam.

"Yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang, kemudian yang lain meninggal di rumah sakit saat proses pertolongan," ujar Irjen Nico.

Irjen Nico Melani, ada 13 mobil yang rusak, 10 diantaranya mobil dinas Polri, dan mobil pribadi. "Dan masih ada 180 orang yang saat ini dalam proses perawatan," ucapnya.

Irjen Nico mengatakan, dari kurang lebih empat ribu penonton yang hadir di stadion, tidak semuanya anarkis dan tidak semuanya kecewa. Hanya sebagian dari mereka yang turun ke lapangan.

"Jadi ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan kalau semua tertib aturan maka tidak akan terjadi seperti ini. Karena peristiwa ini ada sebab dan akibat," ujarnya.

"Sekali lagi kami berbela sungkawa dan akan melakukan langka-langka dengan steakholder terkait supaya ini tidak terjadi lagi," imbuh Irjen Nico.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya