Korban Tragedi Arema: 174 Orang Meninggal, 11 Luka Berat, 298 Luka Ringan

Ada delapan rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk korban peristiwa tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Okt 2022, 15:51 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 15:48 WIB
Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Petugas keamanan menahan seorang suporter saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. "Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Budi Santosa mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang kini menjadi 174 jiwa per pukul 10.30 WIB.

"Sementara itu, korban yang mengalami luka berat ada 11 jiwa dan luka ringan yaitu 298 jiwa," ujar Budi, Minggu (2/10/2022).

Budi mengatakan, data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai assesment Tim Dinkes Provinsi Jatim. "Selain itu, ada delapan unit kendaraan polisi yang rusak berat akibat insiden itu. Dan fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang rusak berat," ucap dia.

Dia menjelaskan, ada delapan rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk korban peristiwa tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang.

"RSUD Kanjuruhan, RS Wafa Husada, RSB Hasta Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Dr Saiful Anwar, RSUD Gondang Legi, RSUD Mitra Delima, dan RSU Wajak Husada," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyesalkan terjadinya insiden dalam laga Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan pendewasaan kita bersama, seluruh insan olahraga dan pecinta sepakbola Indonesia agar menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan," ungkap Khofifah .

Khofifah menyebut insiden Kanjuruhan, tidak hanya menjadi duka Jawa Timur, namun juga duka Indonesia dan duka dunia olah raga. Khofifah pun berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang. "Jangan sampai kejadian ini terulang dikemudian hari," tegasnya.

 

Pemprov Jatim Fokus Tangani Korban

Foto: Nasib Malang Sepak Bola Indonesia, 127 Orang Kehilangan Nyawa di Stadion Kanjuruhan
Tetapi pihak keamanan melakukan kebijakan yang kontroversial. Mereka justru menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merengsek ke dalam lapangan. Langkah tersebut justru membuat kondisi di lapangan makin runyam. (AP/Yudha Prabowo)

Saat ini, kata Khofifah, Pemprov Jawa Timur bersama Pemkab dan Pemkot Malang tengah fokus menangani korban baik wafat maupun yang membutuhkan pertolongan penanganan tindakan kesehatan.

Penanganan di RS Saiful Anwar akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Sedangkan bagi korban yang meninggal dunia dan luka berat akan mendapatkan santunan dari Pemprov Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban dan keluarga.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dan keluarga. Semoga amal ibadah seluruh korban diterima oleh Allah SWT dan keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan. Yang dirawat di rumah sakit semoga lekas sembuh. Aamiin YRA," ujarnya.

Jokowi Perintahkan Kapolri hingga Menpora Bertolak ke Malang Usai Tragedi Arema

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam 1 Oktober 2022. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali untuk bertolak ke Malang, Jawa Timur, pasca-tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa.

"Sesuai perintah Bapak Presiden hari ini Bapak Kapolri bersama Bapak Menpora akan bertolak dari Jakarta ke Malang," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).  

Menurut Dedi, Kapolri turut memberangkatkan Tim DVI yang dipimpin oleh Brigjen Nyoman, langsung menuju ke Malang untuk membantu mempercepat proses identifikasi para korban tragedi Arema.

"Kemudian mengerahkan seluruh tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Malang, Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya," jelas dia.

Dedi menegaskan, ada dua fokus utama Polri yakni pertama, bekerja sama dengan tim medis setempat di Malang dalam rangka memberikan pelayanan medis terbaik, guna memitigasi jangan sampai terjadi jumlah korban bertambah.

Kedua, dengan jumlah korban yang cukup banyak maka Tim DVI juga harus bekerja keras untuk segera melakukan identifikasi terhadap korban tewas, sebab tempat penyimpanan jenazah di Rumah Sakit Malang jumlahnya terbatas.

"Oleh karenanya Tim DVI dari Mabes Polri bekerjasama dengan Tim DVI dari wilayah setempat melakukan identifikasi secara cepat terhadap para korban, agar korban bisa dikembalikan ke pihak keluarga dan bisa dimakamkan," Dedi menandaskan.

Mahfud Md: Korban Meninggal Tragedi Arema Akibat Terinjak-injak hingga Sesak Napas

Menko Polhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan, tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan bukan dipicu bentrok antara suporter Arema FC dengan Persebaya Surabaya.

Sebab pada laga derby Jawa Timur itu, pendukung Persebaya tidak diperbolehkan ikut menonton langsung ke Stadion Kanjuruhan sebagai kandang Arema.

"Suporter di lapangan hanya dari Arema. Oleh sebab itu para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak napas," kata Mahfud Md saat dihubungi awak media, Minggu (2/10/2022).

Mahfud meyakini, tidak ada korban meninggal dunia akibat pemukulan atau penganiayaan antarsuporter yang terjadi dalam peristiwa ini. Laporan sementara, sebanyak 129 orang meninggal dunia dalam tragedi sepakbola Tanah Air ini.

Dia memastikan, pemerintah akan melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu dan akan terus memperbaiki regulasinya. Dia pun menyampaikan bela sungkawa terhadap para keluarga korban. 

"Kepada seluruhnya agar diberi kesabaran dan meminta berkoordinasi dengan petugas pemerintah di lapangan," kata Mahfud.

Tragedi Arema ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam. Insiden terjadi usai laga antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya dengan hasil kemenangan untuk tim tamu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya