Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-77 TNI pagi ini, Rabu (5/10/2022). Upacara digelar di lapangan Istana Merdeka, Jakarta.
Jokowi memberi arahan kepada prajurit untuk tetap menjadi garda terdepan dalam menghadapi setiap ancaman, setiap tantangan, setiap hambatan dan gangguan. Kemudian, bersikap dan bertindak secara profesional sesuai pancasila dan UUD 1945, sapta marga dan sumpah prajurit.
Baca Juga
Kepala negara juga meminta TNI untuk memelihara kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat TNI akan kuat.
Advertisement
Jokowi berpesan agar TNI selalu mengingat sifat-sifat prajurit. Prajurit yang pantang menyerah, tabah, loyal, tulus dan selalu rela berkorban untuk kejayaan dan kemajuan rakyat Indonesia dan NKRI.
Jokowi menyampaikan selamat HUT ke-77 kepada TNI. Dia memberikan apresiasi kepada seluruh prajurit TNI yang telah mengabdi untuk bangsa dan negara.
Dalam rangkaian HUT ke-77 TNI ini, sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) berupa kendaraan tempur berjajar di depan Istana Merdeka. Selain itu, terlihat ada baliho besar bertuliskan 'Dirgahayu TNI 5 Oktober 1945-5 Oktober 2022 TNI adalah Kita' di halaman Istana.
Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara pada HUT ke-77 TNI:
Pertama-tama atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan selamat HUT ke-77 kepada Tentara Nasional Indonesia di manapun saudara-saudara berada dan bertugas. Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar TNI yang terus menjaga kedaulatan bangsa, menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.
Bapak ibu yang saya hormati, saat ini situasi dunia sedang menghadapi tantangan yang sangat berat, sangat berat. Setelah pandemi Covid-19 mereda, dunia saat ini diterpa krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial.
Perang Rusia Ukraina juga semakin memperparah keadaan. Situasi ekonomi dunia dipenuhi dengan ketidakpastian dan geopolitik dunia yang semakin memanas. Dalam menghadapi situasi itu, kita bangsa Indonesia harus terus hati-hati dan waspada.
Perkokoh persatuan dan kesatuan nasional, perkokoh perdamaian dan gotong royong, saling bahu membahu, kompak, agar Indonesia bisa menghadapi krisis dunia yang sangat berat ini. Sebagaimana telah dibuktikan dalam sejarah perjalanan Indonesia, TNI selalu berada di garda terdepan dalam menghadapi setiap tantangan-tantangan yang ada, terutama dalam menghadapi berbagai krisis yang kita hadapi.
Bapak ibu yang saya hormati, tanggung jawab kita bukan hanya menangani krisis di dalam negeri kita sendiri. Kita juga diberikan kepercayaan untuk memberikan kontribusi kepada dunia. Di tahun ini di masa-masa sulit sekarang, Indonesia memegang Presidensi G20, Indonesia juga dipercaya sebagai anggota Champion Group Global Crisis Response dan tahun depan Indonesia akan menjadi ketua ASEAN
Kita harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kepimpinan Indonesia di G20 bisa menghasilkan aksi dan solusi yang kokrit agar krisis dunia tidak berlanjut dan membangun dunia yang lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan ke depan.
Saya minta ke jajaran TNI dan jajaran Polri untuk bersinergi menyukseskan berbagai agenda nasional ini. Dukung agenda-agenda nasional dalam penanganan krisis pangan, krisis enegri dan krisis finansial.
Bantu kemandirian pangan, pengendalian inflasi jaga pertahanan dan keamanan agar masyarakat bisa berkarya optimal dalam menghadapi berbagai macam tantangan-tantangan yang ada.
Di tengah tantangan bangsa yang kompleks, saya minta TNI tetap harus meningkatkan profesionalitasnya. TNI harus terus secara bertahap melanjutkan pemenuhan minimum essential force, pembangunan kekuatan perlu terus selearas dengan pembangunan nasional dan program bela negara perlu dilanjutkan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Â
Terus pegang Teguh Jati Diri TNI
Pemerintah masyarakat bangsa dan negara menaruh harapan besar terhadap kontribusi TNI. Teruslah memegang teguh jati diri TNI sebagai tentara rakyat, terntara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.
Jadilah garda terdepan dalam mengahadapi setiap ancaman, setiap tantangan, setiap hambatan dan gangguan. Bersikap dan bertindaklah secara profesional sesuai Pancasila dan UUD 1945, sapta marga dan sumpah prajurit.
Peliharalah kemanunggalan TNI dengan rakyat karena bersama rakyat TNI akan kuat. Terakhir, ingat lah selalu sifat-sifat prajurit, prajurit itu pantang menyerah, selalu tabah, selalu loyal, selalu tulus dan selalu rela berkorban untuk kejayaan dan kemajuan rakyat Indonesia dan NKRI.
Demikian amanat saya, selamat bekerja dan mengabdi untuk nusa dan bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu bersama kita semuanya. Dirgahayu TNI.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Medreka.com
Advertisement