Nasdem Pastikan Koalisi Bubar Jika Demokrat Ngotot AHY Jadi Cawapres

Partai Nasdem memastikan koalisi dengan PKS dan Demokrat akan bubar jika salah satu partai asa yang mengajukan persyaratan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2023, 12:39 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 12:39 WIB
Silaturahmi Awal Tahun Delapan Partai Politik
Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali berfoto bersama saat silaturahmi awal tahun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (8/1/2023). Delapan pimpinan partai politik bertemu untuk membahas sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwacanakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Partai Nasdem memastikan koalisi dengan PKS dan Demokrat akan bubar jika salah satu partai asa yang mengajukan persyaratan. 

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan, koalisi harus dilakukan tanpa adanya persyaratan dari partai manapun. Baik NasDem, PKS maupun Demokrat.

"Lebih cepat lebih baik. Tapi yang masalah bukan Partai NasDem yang masalahnya kita kemudian ingin deklarasi bersama tapi memberikan syarat itulah yang sulit," kata Ahmad Ali, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/1/2023).

Ahmad Ali menyebutkan, jika salah satu partai memberikan persyaratan dalam penjajakan koalisi dia pastikan koalisi tersebut akan bubar.

"Yang mau ditegaskan kalau kemudian ada partai yang memaksakan keinginannya untuk memakasakan kadernya untuk menjadi syarat berkoalisi saya pastikan koalisi bubar," tegasnya.

"Kalau kita misal NasDem meletakan sosok lalu gimana PKS dan Demokrat begitu sebaliknya artinya koalisi tidak setara lagi," imbuh Ahmad Ali.

Hal ini dikatakan Ali usai Partai Demokrat ngotot agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres dalam koalisi tersebut.

Partai Demokrat Kekeh Calonkan AHY Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan

Calon Presiden yang diusung dari NasDem Anies Baswedan dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Calon Presiden yang diusung dari NasDem Anies Baswedan menyambangi DPP Demokrat untuk bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Hadha Bayhaqi/Merdeka.com).

Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat (PD), Herman Khaeron menilai sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paling cocok mendampingi Anies Baswedan sebagai Cawapres. Hal tersebut disampaikan Herman Khaeron dalam Rapat Pleno Pembentukan DPAC Se-Kabupaten Indramayu, di kantor DPC Partai Demokrat, Kabupaten Indramayu.

Herman Khaeron mengatakan, pada Pilpres 2024 nanti, Demokrat tetap konsisten untuk berkoalisi dengan NasDem dan PKS. Yakni, mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden. Sedangkan untuk pasangannya, masih dalam pembahasan lebih lanjut bersama partai-partai koalisi lainnya. Namun, Demokrat berkeyakinan jika sosok AHY adalah sosok yang terbarukan dan bisa diterima oleh berbagai kalangan pemilih.

"Tentu kami sangat berharap, kalau memang ingin menang ya tentunya Calon Wakil Presidennya adalah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY," ujar dia.

Herman Khaeron menilai, AHY memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi. Ketua Umum Partai Demokrat itu juga sangat mewakili representasi anak muda atau millenial. Dalam hal ini, Herman Khaeron mengingatkan, dari beberapa survei yang sudah dilakukan, dinamika pemenang Pilpres yang terjadi saat ini cenderung bakal didominasi oleh sosok yang akan menjadi Cawapres nanti.

Sehingga, menurutnya, sangat penting memilih Cawapres yang mempunyai kualitas sangat baik, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang fleksibe dan mampu membaca arah bangsa Indonesia kedepan yang lebih maju, itu ada salah satunya yang paling cocok adalah AHY.

"Kemungkinan siapa Cawapresnya akan sangat menentukan terhadap pemenangan Pilpres 2024," ujar dia.

Di sisi lain, kata dia, penentuan Cawapres yang nantinya akan mendampingi Anies Baswedan memang masih dalam proses pembicaraan lebih lanjut. Ketua Umum AHY pun, kata Herman Khaeron, memberikan direktif agar semua aspek bisa dibicarakan bersama termasuk soal penentuan Cawapres guna lebih memperkuat dan mempererat hubungan koalisi yang sudah terbangun.

"Kita masih punya cukup waktu untuk membicarakan hal itu. Dan oleh karenanya, sekarang ini kita masih merencanakan hal-hal yang lebih krusial dahulu," ujar dia.

Reporter; Alma Fikhasari/Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya