Liputan6.com, Jakarta - Pengobatan alternatif Ida Dayak tengah digandrungi warga Depok karena diklaim ampuh mengibati tulang bengkok, patah tulang, dan berbagai penyakit lain. Tak hanya itu, pengobatan ini juga gratis.
Maka dari itu, banyak warga yang lebih memilih pengobatan ini. Bahkan, mereka menilai mengakses BPJS lebih sulit dibandingkan berobat ke Ida Dayak.
Terkait hal itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti akhirnya buka suara. Ia membantah bahwa akses BPJS sulit diakses masyarakat.
Advertisement
"Sekarang saya tanya, akses BPJS sulit itu gimana? Jangan cerita zaman dulu lho ya. Zaman sekarang ya terutama dua tahun ini. Itu di mana sulitnya?" kata Ghufron kepada wartawan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).
Ghufron menjelaskan, BPJS kini sudah semakin mudah digunakan. Sekarang, jika warga ingin berobat, tak perlu lagi membawa foto copy BPJS. Warga hanya perlu membawa KTP jika ingin menikmati layanan kesehatan.
"Tolong kalau di rumah sakit peserta BPJS harus foto copy atau apa, laporkan kepada kami lewat 165 atau lewat WhatsApp tadi di 08118165165 atau lewat Chika atau lewat apa," ujar Ghufron.
"Enggak perlu foto copy, enggak perlu pakai KTP saja bisa, antrr dari rumah saja bisa. Ini luar biasa lho," tambahnya.
Tanggung Patah Tulang
Lebih lanjut, Ghufron memastikan bahwa pihaknya menanggung pengobatan patah tulang.
"Menanggung, asal secara medis itu ada indikasinya. Artinya tidak ngarang sendiri. Kalau ngarang sendiri ya enggak masuk. Umpamanya saya sakit ini loh, sakit beneran atau sakit hati umpamanya, itu enggak masuk," tambah Ghufron.
Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com
Advertisement