Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo turun gunung, memantau langsung aksi pembagian sembako kepada warga yang melintas di sekitaran Istana Kepresidenan Jakarta. Aksi tersebut dilakukan Jokowi dengan ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang dikawal oleh sejumlah Paspampres, pada Kamis (13/4/2023).
Paket sembako sendiri sudah dibungkus di dalam tas berwarna merah putih. Diketahui, tas ini serupa dengan yang biasa digunakan Jokowi saat membagikan sembako kala kunjungan kerja.
Baca Juga
Terlihat, sembako diberikan kepada mereka para pengemudi kendaraan yang melintas. Secara acak bantuan mendarat ke tangan para pengemudi.
Advertisement
Guna menghindari adanya warga mendapat sembako secara berulang, petugas di lapangan yang membagikan membubuhi cap guna menandakan sudah menerima sembako bantuan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberi lampu hijau kepada jajaran pemerintahannya untuk dapat menjalankan hal tersebut setelah tiga tahun tak terlaksana akibat pandemi Covid-19.
"Ini kita kan sudah 3 tahun tidak open house. Saya memberikan keleluasaan untuk semuanya bisa berjumpa dengan keluarga besarnya, bisa berjumpa dengan sahabat-sahabatnya, tetangga-tetangganya," kata Jokowi di Depok, Kamis (13/4/2023).
Â
Tidak Semua Jajaran di Istana Gelar Open House
Menjelaskan pernyataan Jokowi, Bey Triadi Machmudin selaku Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden memastikan apa yang disampaikan presiden merupakan kesempatan kepada seluruh jajaran pemerintah untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga. Namun untuk kepala negara sendiri ditegaskan tidak melakukan hal itu.
"Bapak Presiden tidak mengadakan open house," tegas Bey.
Menurut Bey, presiden juga meminta tidak semua jajaran di lingkar Istana dapat menghelat open house. Karena mereka yang mendapatkan jatah cuti bersama masih terbatas.
"Perangkat yang terkait kegiatan selama lebaran dan cuti bersama, Bapak Presiden minta sangat terbatas," Bey menutup.
Advertisement