Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Kearsipan Nasional ke-52 yang jatuh pada Kamis (18/5/2023), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan pengelolaan arsip dengan cara digitalisasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta Firmansyah melihat sumber arsip pribadi karya Romo Heuken atau Adolf Heuken SJ seorang penulis kelahiran Jerman yang memilih menjadi warga negara Indonesia yang wafat pada 25 Juli 2019.
"Beliau antusias mengumpulkan dan mengoleksi tentang sejarah DKI Jakarta. Koleksi ini bisa jadi sumber sejarah, sumber tulisan dan kearsipan sejarah perkembangan Jakarta mulai dari zaman kerajaan hingga saat ini," kata Firmansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (18/5/2023).
Advertisement
Firmansyah mendapati 8.000 buku yang menjadi koleksi pribadi Romo Heuken. Menurut Firmansyah, arsip tertua berasal dari tahun 1650.
"Romo Heuken bukan hanya menulis buku tentang gereja-gereja di Jakarta, tapi juga masjid-masjid dan kelenteng-kelenteng," kata dia.
Firmansyah menyampaikan arsip dan karya Romo Heuken yang saat ini masih tersimpan menjadi penting untuk memperkaya pengetahuan akan sejarah. Oleh sebab itu, kata dia Dispusip DKI Jakarta berencana mengumpulkan dan mendigitalisasi koleksi tersebut.
"Proses digitalisasi arsip ini akan kami kombinasikan antara arsip yang sudah kami miliki dengan arsip perseorangan. Nantinya, saat proses digitalisasi sudah lengkap, akan kami tayangkan di web atau media sosial," jelasnya.
Wujudkan Jakarta sebagai Kota Global
Sementara itu, Ketua Yayasan Cipta Loka Caraka Romo Maswan Susinto mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta untuk merawat arsip yang ada dengan digitalisasi.
"Langkah digitalisasi yang akan dilakukan ini tentunya butuh dukungan dan kerja sama dengan pihak yang memiliki kompetensi, yakni Dispusip DKI Jakarta," ujarnya.
Menurut Maswan, arsip menjadi sesuatu yang penting dalam proses kehidupan. Melalui arsip, ujar dia manusia dapat belajar dari peradaban masa lalu agar semakin bijak dalam menghadapi masa depan.
"Pengelolaan arsip secara baik dengan digitalisasi menjadi penting dan relevan dengan upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global," ujar dia.
Â
Advertisement