Liputan6.com, Jakarta - Salah satu produsen semen terbesar PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menginisiasi aksi bersih-bersih perairan dan kelola sampah bersama di tiga lokasi kawasan pabrik.
Kegiatan yang dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan secara serentak pada Sabtu 10 Juni kemarin dengan melibatkan para karyawan perusahaan tersebut dan unsur elemen lainnya.
Ada tiga lokasi atau area yang disasar. Karyawan Indocement kompleks pabrik Citeureup, Bogor melakukan aksi bersih-bersih sampah di Sungai Cileungsi karyawan kompleks pabrik Cirebon melakukan aksi bersih-bersih saluran irigasi pertanian di Desa Palimanan Barat, sedangkan karyawan kompleks pabrik Tarjun melaksanakan aksi bersih-bersih di pesisir Desa Tarjun dan Selat Laut.
Advertisement
Dari aksi ini Indocement berhasil mengangkut total seberat 16,3 ton sampah. Sampah-sampah yang dibuang ke sungai saluran irigasi pun ternyata beragam, bukan hanya plastik atau bungkus nasi, tapi juga styrofoam, bekas pampers dan kasur.
Direktur & Corporate Secretary Indocement, Oey Marcos mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Indocement untuk menjaga lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati.
"Melalui kegiatan-kegiatan ini, kami berupaya untuk menjadi tetangga yang baik bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar daerah operasional," ujar Marcos, Minggu (11/6/2023).
Â
Selain Aksi Bersih Sungai, Indocement juga Jaga Keanekaragaman Hayati
Selain aksi bersih-bersih, Indocement juga menggelar beberapa kegiatan untuk menjaga keanekaragaman hayati di seluruh kompleks pabrik milik Indocement.
Ia merinci di kompleks pabrik Citeureup dilakukan peresmian area konservasi Taman3Roda dan penanaman tamanan vegetasi. Kemudian membangun area konservasi tanaman endemik dan langka "Kebon Cirebon" seluas 3,5 hektar dan penanaman 100 batang pohon endemik Cirebon.
Sedangkan di kompleks pabrik Tarjun dilakukan penanaman 1.000 pohon mangrove serta penanaman pohon langka yaitu pohon Ulin dan Pasak Bumi.
"Kami juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan Uji Emisi Akbar DKI Jakarta untuk kendaraan roda dua dan roda empat yang dilaksanakan pada 5 Juni 2023 serta berpartisipasi dalam program Karbon Biru atau Net Zero Emission from Ocean (NEMO) yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan," jelas Marcos. .
Menurut Marcos, pihaknya akan terus berupaya untuk mengurangi emisi CO2 dari proses produksi dengan mengkonsumsi bahan bakar alternatif berupa refuse derived fuel yang salah satunya diproduksi oleh TPST Bantargebang.
"Inisiatif dan kolaborasi menjadi dasar untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan upaya ini akan terus membawa energi dan perubahan positif bagi lingkungan dan komunitas, sambil tetap memenuhi kebutuhan material untuk masa depan yang lebih baik," pungkas Marcos.
Â
Advertisement