Prabowo Usul Makam Pangeran Diponegoro Dipindah, Sejarawan: Merusak Peninggalan Sejarah

Menurut Andi, usulan Prabowo memindahkan makam tersebut justru merusak peninggalan sejarah yang berharga. Sebab makam Pangeran Diponegoro merupakan cagar budaya yang berharga.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 15 Jul 2023, 10:53 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2023, 10:53 WIB
Pidato Kebangsaan Prabowo di Masjid Istiqlal
Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan Tausiah Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sejarawan Andi Achdian mengkritik usulan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal pemindahan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta.

Menurut Andi, pemindahan makam tersebut justru merusak peninggalan sejarah yang berharga. Sebab makam Pangeran Diponegoro merupakan cagar budaya yang berharga. 

“Saya kira pemindahan apa upaya memindahkan akan sama aja dianggap merusak,” kata Andi dalam keterangan diterima, seperti dikutip Sabtu (15/7/2023).

Andi melihat, rencana yang dicetuskan Prabowo merupakan sebuah sikap politik. Sebab, tidak ada nilai sejarah yang dapat diambil dari pemindahan makam pahlawan nasional itu.

“Jadi sentimen, nilai pembelajarannya sejarahnya juga tidak baik. Jadi ‘romantis’ lah, bukan sebuah sikap yang baik untuk mempelajari sejarah,” jelas Andi.

Andi menambahkan, saat ini Indonesia sudah memasuki tahun politik. Oleh karena itu, usulan Prabowo Subianto dirasa seperti sebuah kesenangan yang membuat ramai publik pada momentumnya.

“Tahun politik, tidak ada manfaatnya bagi pengetahuan sejarah, bagi kesadaran sejarah tidak ada manfaatnya juga. Cuma ramai-ramai saja. Tidak ada artinya,” yakin Andi.

Andi juga menyoroti penolakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait rencana pemindahan makam Pangeran Diponegoro. Andi berujar sikap tersebut tepat karena tidak ada pengetahuan sejarah yang dapat diambil.

“Emang setelah dipindahkan ke Yogya, ada sesuatu yang baru buat pengetahuan sejarah? Tidak juga kan? gitu-gitu juga jadi buat apa. Ramai-ramai saja, seperti politik saja,” sambung Andi.

“Iya sama sultan juga (ditolak). Tapi ya kalau dari segi sejarah tidak ada gunanya juga. Tidak menambah pengetahuan sejarah baru, sekadar romantisme saja,” Andi menutup.


Usulan Prabowo soal Pemindahan Makam Pangeran Diponegoro

Pidato Kebangsaan Prabowo di Masjid Istiqlal
Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diketahui, usulan Prabowo soal pemindahan makam Pangeran Diponegoro disampaikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/7).

Prabowo sempat meminta izin kepada warga Sulsel untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Kota Makassar.

"Saya bicara sekarang adalah juga tadi kebanggaan, di sini tempat perjuangan, sebagaimana semua daerah ada pengorbanannya. Dan di sini, di kota ini juga ada makam Pangeran Diponegoro yang dibuang dari daerah asalnya," ujar Prabowo.

"Dan tidak ada salahnya kita berpikir, apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan. Apa tidak, ada baiknya, kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya lagi," sambung dia.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya