Lawan Main Virly Virginia Bantah Beradegan Porno: Itu Gimmick, Tak Benar-Benar Dilakukan

Radja menepis tudingan telah beradengan panas dengan lawan mainnya saat pembuatan film porno. Dia menyebut, semua itu hanya teknik kamera.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Sep 2023, 19:52 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2023, 19:49 WIB
Selebgram Radja Adipati menjalani pemeriksaan terkait kasus industri film porno di Indonesia. Dia hadir di Polda Metro Jaya, Jumat (22/9/2023).
Selebgram Radja Adipati menjalani pemeriksaan terkait kasus industri film porno di Indonesia. Dia hadir di Polda Metro Jaya, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Selebgram Radja Adipati menjalani pemeriksaan terkait kasus industri film porno di Indonesia. Dia hadir di Polda Metro Jaya, hari ini Jumat (22/9/2023).

Radja adalah salah satu pemeran yang mangkir saat dipanggil penyidik pada Selasa 19 September 2023.

"Saya baru bisa hadir ke pemeriksaan untuk hari ini karena yg pemanggilan pertama saya sakit. Jadi saya baru bisa datang hari ini," kata Radja di Polda Metro Jaya, Jumat.

Radja mengatakan, dia diberondong 30 pertanyaan seputar keterkaitan dengan rumah produksi kelasbintang.com.

Radja mengaku pernah bermain beberapa film dewasa garapan kelasbintang.com. Salah satu judul film yang diingat adalah VCS.

"Kita kooperatif sebagai saksi untuk menjelaskan kasus yang lagi beredar ini," ujar Radja.

Dalam kesempatan itu, Radja menepis tudingan telah beradengan panas dengan lawan mainnya saat pembuatan film VCS. Dia berdalih, semua itu hanya teknik kamera.

"Itu gimmick, tidak beneran dilakukan," ujar dia.

Radja mengatakan, seluruh adegan yang dimainkan ole para pemeran atas suruhan Irwansyah selaku produser merangkap sutradara.

"Saya selama syuting main di kelasbintang ataupun toge itu saya gaada script sama sekali. Artinya itu gambaran dalam script itu hanya ada di otaknya irwansyah nah jadi kita datang dia bilang seperti ini kita improvisasi semuanya gaada yang berdasarkan script gaada. Dan adegan itu atas suruhan irwansyah juga," ucap Radja.

Bantah Dibayar Rp10 Juta hingga Rp15 Juta

Polda Metro Jaya membongkar industri pembuatan film porno. Total ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Polda Metro Jaya membongkar industri pembuatan film porno. Total ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Radja mengungkapkan perkenalan dengan I alias Irwansyah. Ia awalnya dihubungi via Direct Message pada Desember 2022.

Ketika itu, ditawarkan untuk syuting konten, hanya saja tidak ada penjelasan terkait konten yang dimaksud termasuk rencana membuat film genre dewasa.

"Saya tidak tahu dia cuma bilangnya syuting konten. Dan saya datang. Syutingnya pada 2023," ujar dia.

Radja mengatakan, sedari awal, I selaku produser yang juga sutradara bilang rumah produksinya legal dan berbadan hukum. Hal inilah yang membuatnya merasa lega.

Apalagi, I berulang kali menyampaikan siap bertanggungjawab apabila ada masalah di kemudian hari.

"Saya sempat bilang ke Irwansyah “bang ini gapapa syutingnya kayak gini?” Terus dia bilang: “nggak papa tenang saja, kita sudah legal dan berbadan hukum. Kalian gak usah takut gak usah khawatir saya bertanggung jawab di sini”. Betul dan dia sudah bilang legal kita di dontrin dan adegan itu gimik doang," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Radja membantah mendapat upah belasan juta rupiah. Pengakuannya, bayaran sekali syuting berkisar di angka Rp2 juta ke bawah.

"Kalau untuk bayaran saya enggak bisa sebutin tapi untuk media yang goreng Rp10 juta sampai Rp15 juta itu tidak benar adanya," tandas dia.

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Soal Kejahatan Sosial Enginering yang Bobol Rekening Korban
INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Soal Kejahatan Sosial Enginering yang Bobol Rekening Korban (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya