Imbas Longsor, Proyek Underpass Stasiun Batu Tulis Bogor Terancam Molor

Bencana longsor yang terjadi tembok penahan tanah di Jalan Raya Cipaku, Bogor beberapa waktu lalu berdampak pada proyek pengerjaan underpass Stasiun Batu Tulis.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 21 Nov 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 14:50 WIB
Tebing di kawasan Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor longsor
Tebing di kawasan Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor longsor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan underpass dan penataan kawasan Stasiun Batu Tulis, Jalan Raya Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat, terancam molor imbas bencana alam berupa tebing longsor di sekitar lokasi beberapa waktu lalu.

Kontraktor pelaksana PT Yasapola, Dani Radita mengakui meski progres pengerjaan proyek yang meliputi penataan kawasan Stasiun Batu Tulis dan Underpass sudah mencapai 80 persen, namun terancam molor.

"Kemungkinan (molor) selalu ada, tapi kami tetap mengoptimalkan sesuai dengan rencana," kata Dani, Selasa (21/11/2023).

Menurutnya, proyek tersebut terancam mengalami keterlambatan akibat tembok penahan tanah (TPT) mengalami longsor pada Kamis 16 November 2023. Sehingga pihaknya harus membangun ulang turap yang sedang dalam proses pengerjaan.

Dani membantah TPT yang berada di bahu Jalan Raya Cipaku mengalami longsor lantaran dipicu aktivitas kendaraan berat dan alat berat dari proyek tersebut.

"Kendaraan yang melintas bukan saja kendaraan proyek, tetapi bus, truk juga sering melintas di lokasi itu. Dan TPT yang dibangun sudah sesuai standar. Jadi bukan karena aktivitas alat berat, tapi karena faktor cuaca ekstrem," kata dia.

Meski demikian, kata Dani, pengerjaan proyek Kementerian Perhubungan (Kemenhub) senilai Rp74 miliar itu diupayakan bisa selesai tepat waktu sesuai target akhir Desember 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terapkan Sistem Satu Arah Bergantian

Jalur alternatif Bogor-Sukabumi tepat di Jalan Raya Cipaku, diberlakukan satu arah akibat tanah longsor di lokasi proyek penataan kawasan Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, Kamis (16/11/2023) sore. (Liputan6/Achmad Sudarno)
Jalur alternatif Bogor-Sukabumi tepat di Jalan Raya Cipaku, diberlakukan satu arah akibat tanah longsor di lokasi proyek penataan kawasan Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, Kamis (16/11/2023) sore. (Liputan6/Achmad Sudarno)

Dani mengatakan kerusakan TPT saat ini sedang diperbaiki, termasuk telah memasang terpal guna mengantisipasi longsor susulan. Kemudian memasang pompa untuk mengalirkan air dari atas ke bawah.

"Untuk penyelesaian proyek TPT secara permanen baru akan dikerjakan setelah ada keputusan dengan instansi terkait," ucapnya.

Sementara itu, mulai Selasa hari ini, arus lalu lintas di Jalan Raya Cipaku diberlakukan sistem satu arah bergantian.

Pada pukul 15.00-03.00 WIB diberlakukan sistem satu arah dari Lawang Gintung menuju Cipaku-Pamoyanan. Kendaraan dari Cipaku dialihkan ke Rancamaya dan dari arah Pamoyanan dialihkan ke Bogor Nirwana Residence

Kemudian pukul 03.00-15.00 WIB diberlakukan satu arah dari Cipaku-Pamoyanan menuju Jalan Batu Tulis. Kendaraan dari arah Lawang Gintung yang hendak menuju Cipaku dialihkan ke Jalan Bogor Nirwana Residence (BNR). 


Kemenhub Beri Deadline

Tembok Penahan Tanah di Dekat Stasiun Batu Tulis Bogor Longsor
Tembok Penahan Tanah (TPT) di dekat Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat longsor setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan tenggat waktu atau deadline kepada pihak kontraktor selama dua pekan untuk menyelesaikan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di dekat Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat yang longsor pada Kamis (16/11/2023) sore.

"Maksimum pengerjaan 2 minggu. Yang jelas dibangun (lagi) turap, dan memperbaiki saluran air sesuai dengan fungsinya," kata Dirjen Perkeretapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal, saat meninjau lokasi longsor Stasiun Batu Tulis Bogor, Jumat (17/11/2023).

Menurutnya, percepatan pembangunan turap agar tidak terjadi longsor susulan yang berpotensi menimbulkan kerusakan lebih luas lagi. Sebab, saat ini sudah mulai memasuki musim hujan.

Diketahui, longsor TPT di Jalan Raya Cipaku terjadi saat sedang dalam pengerjaan. Pembangunan TPT tersebut merupakan bagian dari proyek penataan kawasan Stasiun Batu Tulis dan underpass, melalui anggaran dari Kemenhub.

Longsor juga menyebabkan pipa ukuran 12 inci milik PDAM Tirta Pakuan jebol tertimpa material. Bahkan, luapan air membuat bakal jalan sebagai akses menuju underpass menjadi kolam.

Risal mengatakan, pihaknya masih meneliti penyebab longsor TPT di kawasan Stasiun Batu Tulis. Ia membantah hilir mudik kendaraan berat dari proyek tersebut menjadi salah satu pemicu retakan badan jalan sehingga mengakibatkan longsor di ruas Jalan Cipaku, Bogor itu.

"Kalau imbas dari getaran alat berat dan lalu lalang kendaraan kayaknya tidak ya. Bencana alam ini karena curah hujan begitu tinggi, hingga air mendorong TPT. Tunggu tim yang meneliti dulu deh, mereka yang bisa jawab," ujarnya.


Dinas PUPR Bogor Sudah Ingatkan Potensi Longsor

Tembok Penahan Tanah di Dekat Stasiun Batu Tulis Bogor Longsor
Tembok Penahan Tanah (TPT) di dekat Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat longsor setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina menegaskan, pihaknya sebelumnya telah mengingatkan kontraktor untuk menyelesaikan pengerjaan turap di kawasan Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, sebelum memasuki musim hujan.

Sebab, sebagian badan Jalan Raya Cipaku yang berada di atas lereng sudah retak sehingga berpotensi longsor. Terlebih, pada awal tahun sempat terjadi longsor di lokasi yang sama.

Karenanya, pihak PUPR meminta kontraktor untuk menyelesaikan pengerjaan pembangunan turap yang berada di Jalan Raya Cipaku ini sebelum memasuki musim hujan.

"Jadi sebelum longsor sudah retak, lalu kami informasikan ke mereka untuk cepat penanganannya karena Bogor ini sudah masuk musim hujan. Ternyata apa yang kami ingatkan itu kejadian," ujar Rena, Jumat (17/11/2023).

Meski begitu, pihak kontraktor berjanji akan segera memperbaiki tebing yang longsor. Namun ia belum mengetahui kapan penanganan longsor dan pengerjaan turap selesai dibangun.

"Mereka akan menyelesaikan pekerjaan plus penanganan longsornya, kalau berapa lamanya saya belum dapat. Yang penting kami minta secepatnya karena ini kan akses masuk jalan utama," ujarnya.    

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya