Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Minggu (7/1/2024) bertolak ke Arab Saudi untuk membahas Ta'limatul Hajj bersama Kementerian Haji dan Umrah. Ta’limatul Hajj adalah petunjuk tentang perhajian yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Turut menyertai Menag dalam perjalanan tersebut, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag Aqil Irham, Staf Ahli Menteri Agama Abu Rokhmad, dan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie.
Baca Juga
"Kita akan ke Saudi, ke Jeddah pagi hari ini, kita akan menandatangani Ta'limatul Hajj. Ini menandai kelangsungan proses pelayanan kita kepada jemaah haji Indonesia," kata Menag Yaqut di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu.
Advertisement
Menag dijadwalkan melaksanakan kunjungan kerja ke Arab Saudi hingga 11 Januari 2024. Ada sejumlah agenda yang akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan layanan haji 2024, antara lain akan memantau proses penyediaan layanan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, baik akomodasi, transportasi, maupun katering.
Tim Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah sudah bekerja sejak akhir November 2023. Mereka menyiapkan layanan hotel, bus, dan konsumsi bagi jemaah haji 2024. Proses ini juga didampingi oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
"Kita juga akan menghadiri muktamar perhajian tanggal 8 Januari 2024, di Jeddah. Doakan misi ini sukses," ujar Menag.
"Ada beberapa hal yang akan kita mintakan ke Saudi, termasuk penambahan petugas haji kita," sambungnya.
Menag Bertemu Menteri Haji Saudi
Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (17/12/2023). Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M mendatang.
“Saya telah bertemu sahabat saya, Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah. Saya menyampaikan terima kasih atas kuota jemaah haji Indonesia yang telah diberikan sejumlah 221.000, dan tambahan kuota jemaah haji Indonesia sejumlah 20.000, sehingga total kuota jemaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M menjadi 241.000 jemaah,” ujar Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut di Jeddah.
Gus Men juga menyampaikan terima kasih atas penambahan alokasi kuota petugas haji 2024 dari awalnya hanya 2.100 orang menjadi 4.421 orang. Namun, kata Gus Men, hal itu masih belum sebanding dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang harus dilayani.
“Saya juga mengajukan penambahan kuota petugas haji untuk lebih mamaksimalkan layanan. Semoga ini juga bisa disetujui Menhaj Saudi,” harapnya.
Advertisement
Bahas Penempatan Jemaah di Masyair
Hal penting lain yang didiskusikan dua sahabat ini adalah terkait kepastian rencana penempatan jemaah haji Indonesia di Masyair. Menurut Gus Men, kepastian rencana penempatan itu penting untuk mengantisipasi kepadatan di Masyair, mengingat ada penambahan kuota seluruh dunia, termasuk Indonesia yang mendapat tambahan 20.000.
“Rencana penempatan penting untuk memastikan jemaah yang melaksanakan ibadah haji di tahun 1445 H/2024 M, terlayani dengan baik. Hal ini kami sampaikan juga ke Menhaj Saudi. Termasuk saya ajukan kemudahan dan prioritas layanan untuk jemaah haji disabilitas dan lanjut usia di musim haji tahun 1445 H/2024 M,” terang Gus Men.
"Seiring adanya tambahan kuota, saya harap layanan untuk jemaah haji bisa maksimal, khususnya pada saat puncak haji. Begitu juga dengan simulasi pembagian kuota tambahan, harus dapat dipastikan simulasi layanan dan tempatnya di Masyair," ucap Menag.