Infografis Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Anak-Anak atau UNICEF memperingatkan kematian bocah Palestina di Jalur Gaza akibat kelaparan kemungkinan melonjak pesat. Kondisi mengenaskan ini dikhawatirkan terjadi seiring berlanjutnya penyerangan dan pengepungan militer Israel.

Sejak akhir Februari 2024, Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan kematian 18 anak Palestina lantaran kekurangan gizi akut dan dehidrasi. Sebanyak 15 anak di antaranya mengembuskan napas terakhir di di Rumah Sakit Kamal Adwan, wilayah utara Jalur Gaza.

"Kemungkinan besar ada lebih banyak anak yang berjuang untuk hidup di salah satu rumah sakit terakhir (Rumah Sakit Kamal Adwan) yang masih beroperasi di Gaza. Bahkan, Kemungkinan lebih banyak anak di bagian utara yang tidak bisa mendapatkan perawatan sama sekali," ujar Adele Khodr selaku Direktur Regional UNICEF Timur Tengah dan Afrika Utara, Minggu 3 Maret 2024.

Bukan hanya itu. UNICEF pun mencatat hampir 16 persen dari anak-anak di bawah usia 2 tahun di utara Jalur Gaza mengalami kekurangan gizi akut.

"Sekarang, kematian anak-anak yang kami khawatirkan sudah terjadi dan kemungkinan akan meningkat dengan cepat, kecuali perang berakhir dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan segera diatasi," petinggi UNICEF tersebut menambahkan.

Adapun Otoritas Kesehatan Gaza menuturkan anak-anak dan perempuan merupakan bagian 70 persen dari lebih 30.700 orang yang tewas dan 72.000 lainnya yang terluka. Mereka menjadi korban serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Baik UNICEF maupun Otoritas Kesehatan Gaza telah melaporkan sejumlah bocah Palestina yang sekarat dan mati kelaparan. Bagaimana ragam tanggapannya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: