Pria yang Diduga Bunuh Diri di Flyover Cimindi Bandung Ternyata Guru Honorer

Namun hingga kini polisi masih mendalami motif DG bunuh diri dengan menggali keterangan dari para saksi orang-orang sekitarnya.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 30 Jun 2024, 07:49 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2024, 07:49 WIB
Ilustrasi bunuh diri (Arfandi/Liputan6.com)
Ilustrasi bunuh diri (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas tidak wajar dengan kondisi leher tergantung di Flyover Cimindi Bandung, Jumat dini hari (28/6/2024). Pria tersebut diduga bunuh diri

Polisi mengatakan pria tersebut berinsial DG yang berprofesi sebagai guru honorer. 

“Identitas sudah diketahui, itu inisial DG berprofesi sebagai honorer di salah satu sekolah,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman saat dihubungi, Minggu, (30/6/2024).

Rahman menjelaskan DG (24) baru bekerja selama empat bulan di sekolahnya sebagai guru honorer bahasa Indonesia.

“Dia mengajar bahasa Indonesia. Keterangan dari sekolah setempat dia baru 4 bulan statusnya pekerja honorer di sekolah. (Usia) 24 tahunan,” jelasnya.

Namun hingga kini polisi masih mendalami motif DG bunuh diri dengan menggali keterangan dari para saksi orang-orang sekitarnya.

“Tentu kami masih mendalami perkara ini, motifnya apa yang terjadi. Sebenarnya apa sih faktor di balik dia sehingga dia bunuh diri,” sebutnya.

Sebelumnya, Warga Cimahi sempat digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang tergantung di Flyover Cimindi yang berada di perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung, Jumat (28/6) pagi.

Penemuan itu pun viral di media sosial lewat unggahan akun X @shittycircle yang memperlihatkan pria dengan hoodie dan celana hitam tergantung di tepi jembatan.

“Turut berduka untuk korban dan keluarga. Gemeter gue liatnya,” tulisnya.

Dari lokasi yang sama pun ditemukan sebuah pesan tertulis dalam sepotong kardus. Pesan itu diduga ditulis oleh korban berupa sebuah wasiat yang minta diantarakan ke rumah sakit yang berada di dekat lokasi.

"Tolong anterin ke RS Imanuel. Orang tua saya kerja di sana. AN Bpk XXXXX XXXXX & Ibu XXXXX XXXXXXX,” tulis dalam wasiat pada kardus tersebut.

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Cara Mencegah Orang Lain Bunuh Diri?
INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Cara Mencegah Orang Lain Bunuh Diri? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya