Liputan6.com, Jakarta - Eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku, sempat ditanyakan terkait dengan dualisme Muktamar yang terjadi pada 2008 silam. Diketahui, Lukman dipanggil oleh tim bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait kekisruhan antara PKB dengan PBNU.
"Oh ya saya diminta penjelasan terutama oleh Pak Ikhsan Abdullah seperti apa sebenarnya ada dualisme Muktamar pada saat itu Ancol versus Parung, dan apa yang terjadi ya saya jelaskan apa adanya," kata Lukman kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga
Saat itu, dirinya menceritakan kisahnya yang ketika itu dilakukan pemecatan oleh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Sekjen.
Advertisement
"Ya sama seperti yang ada bahwa terjadi 2 Muktamar, kemudian kami waktu itu dipecat oleh Gus Dur saya bilang, saya sebagai Sekjen dipecat. Kemudian beberapa Ketua DPP lain juga dipecat oleh Gus Dur," ujarnya.
Meski begitu, dirinya mengaku, menerima keputusan tersebut. Hal ini karena Gus Dur telah dianggap sebagai gurunya.
"Tapi kemudian fungsionaris aktivis PKB waktu itu bersepakat kita, kita mau dipecat berapa kali oleh Gus Dur kita terima ya karena Gus Dur adalah guru kita, namanya Guru kapan dipecat kita terima," pungkasnya.
Â
Panggil Tokoh Lain
Lukman mengatakan, nantinya tim tersebut juga akan memangil pengurus PKB seperti Sekjen PKB Hasanuddin Wahid hingga tokoh lainnya serta Khofifah Indar Parawansa.
"Saya tidak tahu langkah berikutnya, tapi Pak Amin Said Husni dan temen-temen lain kembali mengingatkan suatu saat nanti saya akan dipanggil lagi diundang lagi untuk memperdalam, disamping beliau juga akan mengundang tokoh-tokoh lain," kata Lukman kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/7).
"Mungkin diundang sekjen PKB, Hasanuddin Wahid bisa juga diundang tokoh-tokoh lain ada Ibu Khofifah mungkin Pak Ali Masykur musa mungkin, yang merupakan para pendiri para tokoh-tokoh yang menonjol lah di internal PKB," sambungnya.
Namun, ia tidak menyebutkan kapan waktu pemanggilan terhadap orang-orang yang disebutkannya itu. Akan tetapi, pemanggilan itu disebutnya untuk menambah sejumlah keterangan.
"Sangat mungkin, terbuka peluang untuk undangan terhadap beberapa tokoh yang dinilai oleh tim dapat memperkaya dan menambah keterangan-keterangan dan bukti-bukti untuk mencari jalan keluar dari persoalan yang dihadapi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni menambahkan, jika pihaknya tengah menyusun sejumlah nama yang akan dilakukan pemanggilan.
"Kami masih menyusun daftar siapa-siapa yang akan kami undang, dan belum bisa di ekspose sekarang dan harus dikonsultasikan oleh beliau-beliau," ujar Amin Said.
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement