Liputan6.com, Jakarta Pemerintah didorong untuk melakukan pengawasan dari instansi/lembaga terkait terhadap peredaran makanan/minuman tinggi gula dan ultra-proses. Menurut Ketua DPR RI Puan Maharani, hal itu perlu dilakukan sebagai salah satu langkah efektif untuk menurunkan angka diabetes pada anak yang semakin melonjak.
Puan juga mengingatkan terkait regulasi pun dinilai akan semakin efektif dengan solusi yang dihadirkan oleh pembuat kebijakan.
Baca Juga
"Yang pasti pengawasan dari Kemenkes dan BPOM harus ekstra dan benar-benar terasa manfaatnya. Pengetatan regulasi penting, tapi penting juga memastikan asupan sehat bisa terjangkau oleh semua," ujar Puan, Rabu (7/8).
Advertisement
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), angka diabetes pada anak melonjak hingga 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010. Sehingga perlu perhatian serius dari semua pihak. Selain itu, menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak yaitu 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.
"Data terbaru menunjukkan bahwa anak-anak kini semakin rentan terhadap diabetes, sebuah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan. Tentu ini harus jadi perhatian kita bersama," ucap Puan.
Terkait maraknya kasus diabetes belakangan ini, Puan mendorong Pemerintah untuk memperbanyak program edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pola makan sehat. Apalagi di era modern yang penuh dengan pilihan makanan tinggi gula dan makanan ultra-proses, banyak orang tua dan anak-anak yang tidak sepenuhnya menyadari dampak jangka panjang dari konsumsi makanan itu.
"Oleh karena itu, edukasi mengenai gizi dan kesehatan menjadi sangat penting, di antaranya program kampanye edukasi yang mempromosikan konsumsi bahan pangan lokal yang sehat seperti singkong, sayuran, dan buah-buahan," ujar Puan.
(*)