PKN Turun Tangan Bantu Pemerintah Cari Cara Entaskan Masalah Stunting

Anjar menjelaskan, hambatan itu salah satunya datang dari daerah yang mentupi capaian target stuntingnya. Sehingga angkanya tidak bergerak.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Nov 2024, 08:16 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 03:12 WIB
Ketua Bidang Kesehatan Pembina Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anjar Setya Widarti, di Kantor Pusat Pimpunan Nasional PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024) (Istimewa)
Ketua Bidang Kesehatan Pembina Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anjar Setya Widarti, di Kantor Pusat Pimpunan Nasional PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Kesehatan Pembina Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anjar Setya Widarti, mengaku sangat serius menanggapi soal pengentasan stunting di Indonesia. Berdasarkan data temuannya, banyak hambatan yang harus diselesaikan dan partainya siap mengawal.

“Ini ada beberapa hambatan yang terjadi dari permasalahan stunting, saya mau coba ambil contoh hal tersebut, ternyata banyak juga daerah-daerah yang menutupi situasi-situasi tentang pergerakan stunting tersebut,” kata Anjar di Kantor Pusat Pimpunan Nasional PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Anjar menjelaskan, hambatan itu salah satunya datang dari daerah yang mentupi capaian target stuntingnya. Sehingga angkanya tidak bergerak.

“Saat ini, dalam penanganannya, beberapa daerah harus melalui mereka dulu untuk menjalankan program terkait dan tidak berdasarkan riset-riset atau hal seperti itu yang kita bisa masuk,” jelas Anjar.

Anjar yakin, jika kegiatan stunting tidak dijalankan dengan serius maka dalam waktu 3 tahun target menurunkan angka stunting tidak berhasil.

“Jadi harus mempunyai kekuatan bersama dikerjakan secara serius dan fokus,” ungkap Anjar.

 

Transformasi Kesehatan

Senada dengan itu, dalam Diskusi Nusantara untuk menyambut Hari Kesehatan Nasional yang di Kantor Pimpunan Pusat PKN, Selasa (12/11/2024) narasumber dr. Lucy Widasari menyoroti pentingnya Transformasi Kesehatan sebagai salah satu fondasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Fokusnya adalah menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” tegas dr.Lucy.

Untuk itu, dr. Lucy mencatat Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) adalah kunci yang diharapkan mampu menjadi langkah awal penurunan target prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024.

“Kondisi saat ini dalam upaya penurunan stunting belum optimal karena penurunan prevalensi stunting hanya 0,1 persen dalam satu tahun terakhir,” ujarnya.

Maka dari itu, dia pun mendorong cara agar mendapatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa depan dengan bekal yang diberikan saat 1000 hari pertama kehidupan.

"Pencegahan stunting tidak bisa ditunda lagi dan harus difokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang merupakan fase paling kritis. Pada tahap ini, upaya pemenuhan gizi, imunisasi, serta kebersihan lingkungan harus dijalankan konsisten agar anak-anak tumbuh sehat," jelas dr. Lucy memungkasi.

Infografis 17 Prioritas dan 8 Program Percepatan Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 17 Prioritas dan 8 Program Percepatan Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya