Liputan6.com, Jakarta - Artificial Intelligence (AI) kini hadir sebagai game-changer bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jakarta. Dalam upaya meningkatkan daya saing dan relevansi produk khas Betawi di pasar modern, Universitas Mohammad Husni Thamrin (UMHT) menggelar program pelatihan yang berfokus pada pemanfaatan teknologi AI.
Bertempat di Madrasah Aliyah (MA) Muhammaduddarain, Bekasi Barat, program ini melibatkan pelaku UMKM lokal, guru, dan siswa untuk mempelajari bagaimana AI dapat menjadi alat yang efektif dalam mengembangkan bisnis. Dengan memadukan teknologi canggih dan nilai-nilai budaya lokal, pelatihan ini memberikan harapan baru bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Baca Juga
Ketua Tim Pengabdian UMHT, Chairul Hakim, menyatakan bahwa inovasi teknologi bukan lagi pilihan melainkan kebutuhan. "Kehadiran AI mampu mengubah cara UMKM menjalankan bisnis mereka, mulai dari tampilan produk hingga strategi pemasaran. Ini adalah langkah kecil yang bisa membawa dampak besar," ujarnya.
Advertisement
Pelatihan ini dirancang untuk membantu peserta memahami cara memanfaatkan AI dalam berbagai aspek bisnis. Salah satunya adalah pembuatan desain visual yang lebih menarik melalui platform berbasis deep learning. Selain itu, peserta juga diajarkan menggunakan teknologi seperti chatbot berbasis AI untuk meningkatkan layanan pelanggan.
Antusiasme peserta sangat terasa. Salah seorang pelaku UMKM mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana teknologi bisa digunakan untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan tampilan produk yang lebih kreatif dan relevan, UMKM diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Fery Hernaningsih, salah satu anggota tim pengabdian, menekankan pentingnya inovasi dalam desain kemasan. “Desain kemasan yang menarik bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana sebuah produk bisa menyampaikan ceritanya. Dengan bantuan AI, pelaku UMKM dapat menciptakan citra yang lebih kuat dan berkesan,” ujarnya.
Albert Yansen menambahkan, “Kami berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Inovasi dalam kemasan tidak hanya menarik perhatian konsumen, tetapi juga membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan.”
Hasil pelatihan ini juga menunjukkan dampak nyata bagi peserta. Beberapa UMKM kini mulai mengadopsi teknologi AI untuk menciptakan konten promosi yang lebih efektif. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat daya saing produk mereka di pasaran.
Promosikan Budaya Betawi
Ke depan, tim pengabdian UMHT berharap teknologi ini dapat terus diterapkan oleh para pelaku UMKM dan Siswa MA. Tidak hanya untuk meningkatkan omzet, tetapi juga sebagai upaya mempromosikan budaya Betawi melalui produk khasnya. Dengan memanfaatkan teknologi secara tepat, warisan budaya lokal dapat diperkenalkan ke pasar yang lebih luas tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.
Program ini juga menjadi bukti bagaimana kolaborasi antara dunia pendidikan, teknologi, dan pelaku usaha lokal dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Dengan sinergi ini, UMKM dan Siswa MA diharapkan tidak hanya mampu menjawab tantangan era digital tetapi juga menjadi garda terdepan dalam melestarikan budaya Indonesia.
Advertisement