Liputan6.com, Jakarta - Petugas gabungn yang terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI AL, Pol Air, KPLP, Bakamla, Pemprov Banten dan Nelayan melakukan pembongkaran pagar laut di Tangerang.
Kegiatan ini dipusatkan di Pos TNI AL Tanjung Pasir Satrol Lantamal III Kabupaten Tangerang.
Baca Juga
Dalam pencabutan pagar laut ini dengan menggunakan tali yang lebih dulu diikat pada bambu yang tertancap di laut. Kemudian, sejumlah bambu yang telah diikat menggunakan tali tersebut langsung dicabut.
Advertisement
Cara pencabutannya ini tidak dilakukan secara manual, atau dicabut dengan menggunakan tangan. Melainkan, dengan cara ditarik menggunakan kapal atau perahu yang memang ditugaskan untuk menarik tali.
Bambu yang telah tercabut itu kemudian dinaikan ke kapal-kapal yang memang untuk mengangkut bambu-bambu tersebut untuk dibawa.
"Tetap (ditarik dengan tali). Makanya tadi saya sampaikan oleh Pak Dirjen, itu ada 3 ranpur. Untuk awal nanti mungkin kita protokolnya dulu, tapi untuk pencabutan teknisnya hampir sama. Tapi kita menggunakan sangkur," kata Komandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indianto kepada wartawan di lokasi, Rabu (22/1).
"Kemudian cara mengikat, cara menarik dan lain-lain itu sudah kita evaluasi. Harapannya apa yang sudah kita sampaikan pada saat evaluasi kemarin bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada kesempatan siang ini," sambungnya.
Â
Evaluasi
Kemudian, terkait dengan kendala yang sempat terjadi pada pencabutan pagar laut di hari pertama disebutnya sudah dilakukan evaluasi. Hal ini agar kegiatan pada hari ini bisa lebih maksimal.
"Kendala-kendala ya seperti saya sampaikan kemarin itu kita jadikan bahan evaluasi kalau yang hari pertama kita menggunakan 2 takbut," sebutnya.
"Tapi pada kenyataannya ya selain cuaca, kedalaman, kedangkalan itu. Sehingga takut tidak bisa kita gunakan, itu salah satunya," pungkasnya.
Advertisement