Wakil Ketua Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf memaklumi aksi mantan ketua umumnya, Anas Urbaningningrum, mendirikan ormas Pergerakan Indonesia. Menurutnya, berdasarkan Undang Undang Dasar, setiap warga negara berhak mendirikan organisasi seperti itu.
Bahkan, menurut Nurhayati, partai Demokrat membuka peluang untuk Pergerakan Indonesia masuk sebagai organisasi sayap partai Demokrat. "Nanti saya akan ajak (jadi organisasi sayap Demokrat). Siapa tahu bisa jadi sayap partai," kata Nurhayati di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2013).
Nurhayati menjabat sebagai Wakil Ketua III, yang mengurusi perihal organisasi sayap di partai Demokrat, mengatakan dirinya tetap akan berpikir optimis, dan tidak menganggap ormas bentukan Anas itu sebagai saingan. "Tak usah berburuk sangka dulu," kata dia.
"Saya kira sebagai warga negara, semua orang punya hak, selain UU. Ada yang dinamakan etika, selama ormas ini tidak bersaing," kata Nurhayati. Rasa optimis, sebab Nurhayati menilai bahwa masyarakat Indonesia telah pandai dalam menentukan pilihannya.
"Saya yakin, pak Anas berusaha tidak bersaing. Saya kira hal yang wajar," ujar dia.
Anas Urbaningrum memang telah meninggalkan kursi Ketua Umum Partai Demokrat, namun bukan berarti langkahnya dalam dunia politik terhenti. Saat Demokrat tengah menggelar Kongres Luar Biasa di Bali beberapa waktu lalu, Anas yang juga tengah berada di Pulau Dewata menyusun strateginya. Di sanalah lahir 'Pergerakan Indonesia' sebagai kendaraan politik terbaru Anas.
Hal ini diungkapkan salah satu politisi Demokrat I Gede Pasek Suardika. Kendaraan politik Anas ini diperuntukan sebagai salah satu fasilitas bagi masyarakat Indonesia yang mengharapkan masa depan politi tanah air lebih baik ke depannya. Dia menuturkan, terbentuknya Pergerakan Indonesia merupakan hasil dari silaturahmi antara Anas dan sejumlah sahabat selama beberapa bulan terakhir.
Namun, Pasek belum dapat menerangkan perihal arah poltik dan bentuk organisasinya. Hal tersebut masih dalam pembahasan Anas bersama kawan-kawannya yang memiliki satu visi dan misi terhadap masa depan bangsa.
Sejumlah tokoh lintas partai dikabarkan siap bergabung dengan organisasi ini. Dan dalam waktu dekat, saat Ramadan, Anas dan sejumlah tokoh tersebut secara resmi akan mendeklarasikan Pergerakan Indonesia. (Ary)
Bahkan, menurut Nurhayati, partai Demokrat membuka peluang untuk Pergerakan Indonesia masuk sebagai organisasi sayap partai Demokrat. "Nanti saya akan ajak (jadi organisasi sayap Demokrat). Siapa tahu bisa jadi sayap partai," kata Nurhayati di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2013).
Nurhayati menjabat sebagai Wakil Ketua III, yang mengurusi perihal organisasi sayap di partai Demokrat, mengatakan dirinya tetap akan berpikir optimis, dan tidak menganggap ormas bentukan Anas itu sebagai saingan. "Tak usah berburuk sangka dulu," kata dia.
"Saya kira sebagai warga negara, semua orang punya hak, selain UU. Ada yang dinamakan etika, selama ormas ini tidak bersaing," kata Nurhayati. Rasa optimis, sebab Nurhayati menilai bahwa masyarakat Indonesia telah pandai dalam menentukan pilihannya.
"Saya yakin, pak Anas berusaha tidak bersaing. Saya kira hal yang wajar," ujar dia.
Anas Urbaningrum memang telah meninggalkan kursi Ketua Umum Partai Demokrat, namun bukan berarti langkahnya dalam dunia politik terhenti. Saat Demokrat tengah menggelar Kongres Luar Biasa di Bali beberapa waktu lalu, Anas yang juga tengah berada di Pulau Dewata menyusun strateginya. Di sanalah lahir 'Pergerakan Indonesia' sebagai kendaraan politik terbaru Anas.
Hal ini diungkapkan salah satu politisi Demokrat I Gede Pasek Suardika. Kendaraan politik Anas ini diperuntukan sebagai salah satu fasilitas bagi masyarakat Indonesia yang mengharapkan masa depan politi tanah air lebih baik ke depannya. Dia menuturkan, terbentuknya Pergerakan Indonesia merupakan hasil dari silaturahmi antara Anas dan sejumlah sahabat selama beberapa bulan terakhir.
Namun, Pasek belum dapat menerangkan perihal arah poltik dan bentuk organisasinya. Hal tersebut masih dalam pembahasan Anas bersama kawan-kawannya yang memiliki satu visi dan misi terhadap masa depan bangsa.
Sejumlah tokoh lintas partai dikabarkan siap bergabung dengan organisasi ini. Dan dalam waktu dekat, saat Ramadan, Anas dan sejumlah tokoh tersebut secara resmi akan mendeklarasikan Pergerakan Indonesia. (Ary)