Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini dia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tindak pencucian uang pembelian saham Garuda Indonesia.
Terpidana kasus suap Wisma Atlet yang datang dari rutannya di Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat tersebut seperti biasa langsung melontarkan pernyataan yang mencengangkan. Kali ini, mantan anggota Komisi III itu mengklaim akan membongkar semua pejabat yang menjadi mafia pada proyek-proyek besar yang menggunakan uang negara.
"Akan saya buka semua kasus tentang proyek besar. Yang saya tahu akan saya buka, yang mana selama ini pejabat-pejabat yang bilang bersih padahal koruptor besar akan saya buka semua," ujar Nazaruddin di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Nazaruddin menjelaskan, apa yang akan dia sampaikan setelah dirinya menjalani pemeriksaan penyidik KPK tersebut merupakan proyek-proyek dengan nilai kontrak yang mencapai triliunan rupiah.
"Nanti detil paketnya apa saja. Triliunan-triliunan akan saya sampaikan stelah diperiksa secara detil siapa yang terlibat proyek mana aja semua akan saya kupas secara jelas," kata dia.
Ketika terus didesak mengenai identitas pejabat yang akan dia kemukakan kebobrokannya tersebut. Sambil tersenyum suami Neneng Sri Wahyuni ini hanya menjawab. "Yang pasti yang lagi menjabat di Republik ini," kata dia seraya memasuki lobi Gedung KPK. (Ary/Sss)
Terpidana kasus suap Wisma Atlet yang datang dari rutannya di Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat tersebut seperti biasa langsung melontarkan pernyataan yang mencengangkan. Kali ini, mantan anggota Komisi III itu mengklaim akan membongkar semua pejabat yang menjadi mafia pada proyek-proyek besar yang menggunakan uang negara.
"Akan saya buka semua kasus tentang proyek besar. Yang saya tahu akan saya buka, yang mana selama ini pejabat-pejabat yang bilang bersih padahal koruptor besar akan saya buka semua," ujar Nazaruddin di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Nazaruddin menjelaskan, apa yang akan dia sampaikan setelah dirinya menjalani pemeriksaan penyidik KPK tersebut merupakan proyek-proyek dengan nilai kontrak yang mencapai triliunan rupiah.
"Nanti detil paketnya apa saja. Triliunan-triliunan akan saya sampaikan stelah diperiksa secara detil siapa yang terlibat proyek mana aja semua akan saya kupas secara jelas," kata dia.
Ketika terus didesak mengenai identitas pejabat yang akan dia kemukakan kebobrokannya tersebut. Sambil tersenyum suami Neneng Sri Wahyuni ini hanya menjawab. "Yang pasti yang lagi menjabat di Republik ini," kata dia seraya memasuki lobi Gedung KPK. (Ary/Sss)