Konflik beda keyakinan yang diduga antara aliran Syiah dan Sunni di Puger, Jember, Jawa Timur, memakan korban jiwa. Selain sejumlah orang terluka, seorang korban dari aliran sunni tewas akibat luka bacok di kepala.
Korban bernama Eko Mardi, salah satu massa yang melakukan penyerangan ke Pondok Pesantren Darus Solihin, Puger, Jember, Rabu (11/9/2013) sore.
Saat ini, jenazah korban berada di kamar mayat Rumah Sakit Balung Jember dengan luka bacok di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Peristiwa itu terjadi saat kelompok Syiah yang dipimpin Ustadz Ali menggelar karnaval HUT-68 Kemerdekaan RI. Saat itu polisi berupaya mencegah agar arak-arakan karnaval tidak terlalu jauh dari kawasan Ponpes Darus Sholihin.
Namun upaya itu justru mendapat perlawanan dari penganut Syiah. Bentrok pun tak bisa dihindari antara penganut Syiah dan polisi. Sementara saat kondisi Ponpes Darus Sholihin sedang lengang dimanfaatkan kelompok Sunni untuk melakukan perusakan.
Mengetahui pondok dan masjid dirusak, kubu Syiah melakukan perlawanan. Bentrokan pun akhirnya pecah hingga mengakibatkan sejumlah korban terluka dan seorang tewas.
Konflik beda paham itu pernah terjadi sebelumnya. Kedua pimpinannya yaitu Ustadz Fauzi dan Ustadz Ali diminta untuk berdamai. Namun tampaknya beda keyakinan dan dendam terus membara hingga harus memakan korban jiwa. (Ali/Adi)
Korban bernama Eko Mardi, salah satu massa yang melakukan penyerangan ke Pondok Pesantren Darus Solihin, Puger, Jember, Rabu (11/9/2013) sore.
Saat ini, jenazah korban berada di kamar mayat Rumah Sakit Balung Jember dengan luka bacok di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Peristiwa itu terjadi saat kelompok Syiah yang dipimpin Ustadz Ali menggelar karnaval HUT-68 Kemerdekaan RI. Saat itu polisi berupaya mencegah agar arak-arakan karnaval tidak terlalu jauh dari kawasan Ponpes Darus Sholihin.
Namun upaya itu justru mendapat perlawanan dari penganut Syiah. Bentrok pun tak bisa dihindari antara penganut Syiah dan polisi. Sementara saat kondisi Ponpes Darus Sholihin sedang lengang dimanfaatkan kelompok Sunni untuk melakukan perusakan.
Mengetahui pondok dan masjid dirusak, kubu Syiah melakukan perlawanan. Bentrokan pun akhirnya pecah hingga mengakibatkan sejumlah korban terluka dan seorang tewas.
Konflik beda paham itu pernah terjadi sebelumnya. Kedua pimpinannya yaitu Ustadz Fauzi dan Ustadz Ali diminta untuk berdamai. Namun tampaknya beda keyakinan dan dendam terus membara hingga harus memakan korban jiwa. (Ali/Adi)