Jokowi Minta Gubernur-Walikota ASEAN Jangan Picik

Bagi Jokowi, Pasar Tunggal ASEAN 2015 mendatang bukan cuma urusan pemerintah dan pengusaha. Tapi juga tantangan bagi para pemimpin lokal.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Sep 2013, 11:12 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2013, 11:12 WIB
jokowi-130918b.jpg
Bagi Jokowi, Pasar Tunggal ASEAN 2015 mendatang bukan cuma urusan pemerintah dan pengusaha. Tapi juga tantangan bagi para pemimpin lokal.

"Terlalu picik melihat Pasar Tunggal sebagai masalah rumit yang harus ditangani hanya oleh pemerintah dan pengusaha. Ini menyiratkan tantangan besar juga bagi kita sebagai pemimpin lokal, sejak Ibukota, kota-kota besar dan wilayah metropolitan di ASEAN memainkan peran kunci di pasar regional," kata Jokowi.

Di hadapan 110 gubernur-walikota dari 10 ibukota negara anggota ASEAN di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013), Jokowi menjelaskan kota adalah pendorong pertumbuhan ekonomi regional dan kemakmuran dengan sumber daya yang paling terkonsentrasi dan potensial untuk inovasi dan kreativitas.

"Namun, kota juga tempat di mana masalah-masalah seperti pengangguran, segregasi (pemisahan) dan kemiskinan terkonsentrasi, dan pada kondisi pasar tertentu bisa lebih buruk," ucap Jokowi dalam pidato berbahasa Inggris.

Untuk secara aktif berkontribusi dalam Pasar Tunggal ASEAN agar menjadi cerita sukses dan win win situation, menurut dia, perlu pemahaman mengenai apa yang akan datang dan bagaimana mempersiapkan masyarakat dan para pemimpin lokal untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community).

"ASEAN goes local-towards the ASEAN Economic Community 2015 adalah tajuk pertemuan ini. Berpikir global, bertindak lokal adalah paradigma yang cocok dengan konteks ini," ujar Jokowi.

Penciptaan masa depan yang berkelanjutan, lanjut dia, adalah tugas kolektif. Jokowi berterima kasih para gubernur dan walikota ASEAN mau datang ke Jakarta untuk mendiskusikan tindakan yang harus diambil para pemimpin lokal terhadap ekonomi ASEAN yang terintegrasi. Begitu juga membahas bagaimana kerja sama yang saling menguntungkan dan persaingan yang sehat dalam membangun usaha.

"Kita perlu membangun kepentingan bersama berdasarkan keragaman tradisi budaya, nilai-nilai, model pengembangan, dan menunjukkan kepemimpinan dalam mengatasi tantangan yang akan datang untuk kota-kota kita," ajak Jokowi.

"Saya sangat menantikan proposal Anda dan pandangan serta diskusi. Tapi selain itu, saya berharap kalian semua senang tinggal di Jakarta," tutup Jokowi. (Sss/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya